Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) resmi menandatangani kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama dengan dua lembaga konservasi lingkungan, yakni Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Laut Biru Kepulauan Derawan.
Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025, bertempat di Ruang Rapat Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, pada pukul 13.00 Wita.
Penandatanganan kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kalimantan Timur, khususnya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Acara dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni, serta pimpinan organisasi mitra konservasi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Direktur Utama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Herlina Hartanto, dan Sekretaris Yayasan Laut Biru Kepulauan Derawan, Dadang I.K. Mujiyono.
Keduanya menjadi tokoh kunci dalam kerja sama yang difokuskan pada pelestarian kawasan pesisir dan laut di Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, Gubernur H. Rudy Mas’ud menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Khususnya kepada YKAN dan Yayasan Laut Biru yang selama ini konsisten mendampingi program konservasi di wilayah Kalimantan Timur.
“Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Yayasan Konservasi Alam Nusantara yang telah lama mendampingi upaya pelestarian sumber daya alam secara berkelanjutan di Kalimantan Timur,”
“Begitu pula kepada Yayasan Laut Biru yang terus aktif dalam pelestarian ekosistem laut, khususnya di kawasan Pulau Derawan dan sekitarnya,” ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah dengan organisasi non-pemerintah dalam melindungi lingkungan sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis ilmiah.
Ruang lingkup kerja sama ini meliputi pelestarian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, penguatan kapasitas masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam, pengembangan kawasan ekowisata bahari.
Juga pemanfaatan teknologi pemantauan seperti Automatic Identification System (AIS) atau Sistem Identifikasi Otomatis untuk pengawasan aktivitas kelautan.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga lingkungan.
Menurutnya, keberhasilan konservasi tidak hanya bergantung pada satu pihak, melainkan memerlukan kerja sama dan kesadaran kolektif.
“Konservasi bukan sekadar wacana, tapi harus jadi gerakan bersama. Kalimantan Timur memiliki kekayaan hayati yang luar biasa, baik darat maupun laut. Jika tidak kita jaga bersama, maka generasi masa depan akan kehilangan,” tegasnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi penandatanganan resmi, foto bersama, dan ramah tamah antar peserta.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi Provinsi Kalimantan Timur dalam memperkuat komitmen menuju pembangunan rendah emisi, konservasi berbasis masyarakat, dan pelestarian ekosistem penting secara berkelanjutan. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Nur Alim
