Samarinda, Infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memperkuat komitmen menghadirkan akses pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas.
Akses tersebut dilakukan melalui program pembiayaan penuh Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa, dari jenjang sarjana (S1) hingga doktoral (S3).
Langkah ini disebut sebagai bagian dari investasi jangka panjang untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap bersaing di tingkat nasional.
Program ini telah mulai dijalankan tahun 2025 dengan alokasi anggaran sebesar Rp750 miliar untuk mahasiswa baru semester 1, akan diperluas secara masif pada tahun 2026 dengan total anggaran mencapai Rp2,7 triliun.
Dana tersebut mencakup pembiayaan UKT bagi mahasiswa S1 dari semester 1 hingga semester 8, serta mahasiswa S2 dan S3 tanpa batasan usia.
“Putra-putri Kaltim tidak perlu lagi memikirkan biaya kuliah. Ini bentuk keseriusan kami agar kalian bisa fokus belajar dan berkembang,” kata Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Mulawarman (Unmul) 2025 yang digelar di Gor 27 September pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Pemprov Kaltim juga menegaskan bahwa program pendidikan gratis ini mencakup dosen atau tenaga pendidik yang ingin melanjutkan studi ke jenjang magister atau doktoral.
Hal ini dianggap penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran di seluruh perguruan tinggi di Kaltim.
“Kita butuh tenaga pendidik yang handal, jadi program ini juga menyasar dosen. Tidak ada lagi alasan berhenti belajar karena keterbatasan biaya,” tambahnya.
Guna memastikan efektivitas dan keberlanjutan program ini, Pemprov Kaltim bersama Badan Pengelola Retribusi Daerah (BPRD) akan terus melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.
Pemerintah juga meminta seluruh perguruan tinggi di Kalimantan Timur tidak menaikkan UKT secara sepihak agar bantuan dari pemerintah tidak sia-sia atau disalahgunakan.
“Kita minta universitas jangan menaikkan UKT yang dibebankan ke mahasiswa. Kalau biasanya Rp7,5 juta per semester, jangan tiba-tiba naik jadi Rp10 juta. Program ini untuk meringankan, bukan menggantikan,” tegasnya.
Selain pembiayaan UKT, Pemprov juga mendorong digitalisasi kampus. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur pendidikan modern seperti Smart Digital Education di Universitas Mulawarman (Unmul) dengan anggaran Rp127 miliar.
Upaya ini diyakini akan mempercepat transformasi pendidikan tinggi di Kaltim agar mampu menjawab tantangan zaman.
Program pendidikan gratis ini mendapat respons positif dari berbagai pihak. Rektor Unmul, Prof Abdun Nur, mengapresiasi langkah strategis Pemprov Kaltim yang dinilai telah membantu pemerataan akses pendidikan tinggi secara konkret.
“Dukungan penuh dari Gubernur dan Wakil Gubernur sangat terasa. Program Gratis Pol ini betul-betul berdampak bagi mahasiswa dan kampus,” ujarnya.
Program ini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk membangun generasi emas Kaltim ke depan, baik sebagai akademisi, pemimpin daerah, anggota legislatif, maupun aparatur negara.