Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan tindakan cepat menanggapi lonjakan harga bahan pangan di Kabupaten Mahakam Ulu akibat surutnya sungai utama yang mengganggu distribusi.
Untuk mengatasi kelangkaan ini, Pemprov Kaltim menjalin kerja sama dengan PT Kaltim Melati Bhakti Satya (KTMBS) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPPKUKM) Provinsi Kalimantan Timur, untuk menggelar Operasi Pasar Murah.
Rombongan distribusi via darat dilepas secara resmi oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, di halaman Kantor Gubernur.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah hadir langsung memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi di tengah kondisi darurat distribusi.
“Saya ingin memastikan bahwa seluruh kabupaten/kota di Kaltim mendapat perhatian yang sama. Dalam kondisi Mahakam Ulu yang sedang dilanda kekeringan dan sungainya sulit dilalui, maka pemerintah harus hadir melalui jalur darat agar sembako tetap bisa diantar tepat waktu,” tegas Seno Aji kepada awak media, Selasa, 5 Agustus 2025.
Ia menambahkan, kehadiran operasi pasar murah ini bukan sekadar distribusi kebutuhan, tetapi juga bagian dari upaya stabilisasi harga dan pengendalian inflasi.
“Kita ingin inflasi di Kaltim tetap terkendali dan masyarakat tidak semakin terbebani,” tuturnya.
Seno Aji juga menegaskan bahwa pemerintah Kalimantan Timur, sesuai dengan program yang dicanangkan Presiden Prabowo, juga arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman untuk segera swasembada pangan.
“Target kita adalah swasembada pangan pada pertengahan 2026. Ini membutuhkan sinergi dengan sektor pertanian, industri, dan perusahaan daerah. Harus ada semangat kerja sama yang kuat,” tambahnya.
Sebagai bukti keseriusan pemerintah, lokasi ini menjadi salah satu momen penting dalam program ketahanan pangan nasional. Maka dari itu, Seno Aji telah menyampaikan dalam forum pengendalian inflasi daerah, untuk meminta perusahaan tambang menyediakan lahan 200 hektar.
“Jika terealisasi, akan tersedia lahan untuk pangan oleh seluas 20.000 hektar sebagai wujud kerja nyata,” ucapnya.
Dalam operasi pasar ini, Pemprov Kaltim bersama KTMBS menyalurkan 4.800 liter minyak goreng dan 7.000 kg gula pasir, sementara suplai beras disediakan secara gratis oleh Bulog.
Semua disalurkan dengan skema harga di bawah Harga Eceren Tertinggi (HET) dan biaya logistik gratis atas dukungan DPPKUKM.
Operasi Pasar Murah tidak hanya respon krisis sesaat, tetapi menjadi fondasi sistem distribusi pangan alternatif saat akses utama terhambat.
Pemerintah berharap pendekatan seperti ini dapat diadopsi sebagai strategi berkelanjutan, khususnya di daerah terpencil dengan risiko distribusi pangan tinggi.
“Dengan operasi pasar ini, kita tidak hanya mengatasi kekurangan bahan pangan saat ini, tetapi juga membangun strategi jangka panjang demi ketahanan pangan masyarakat Kaltim,” pungkas Wakil Gubernur Seno Aji.