Samarinda, infosatu.co – Sungai Karang Mumus (SKM) kembali menjadi pusat perhatian, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar Gerakan Perahu Ketinting Pungut Sampah yang melibatkan banyak pihak.
Mulai dari aparatur pemerintah, TNI, Balai Wilayah Sungai (BWS) VI, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur (Kaltim), pelajar, masyarakat, hingga relawan.
Kegiatan dimulai dari aliran di belakang Masjid Al-Hikmah Jalan Perniagaan hingga menuju bawah Jembatan Baru Jalan Gatot Subroto.
Sejak pagi, puluhan perahu ketinting hilir mudik membawa tumpukan sampah yang diangkut dari permukaan sungai.
Tak hanya memungut sampah, aksi ini juga disertai penebaran eco enzyme hasil produksi DLH Kota Samarinda ke aliran SKM.
Cairan ini mengandung enzim yang mempercepat penguraian bahan organik, seperti sisa makanan dan dedaunan, sehingga dapat mengurangi bau sekaligus membuat air terlihat lebih jernih.
“Target utama kita hari ini adalah sampah plastik, karena butuh waktu lama untuk terurai secara alami. Kalau sampah organik bisa hancur sendiri dan malah bermanfaat jadi pupuk,” jelas Kepala DLH Samarinda, Endang Liansyah pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Menurutnya, pembersihan SKM bukan hanya sekadar menjaga estetika. Pemkot memiliki visi lebih jauh, yakni menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata air, mirip yang ada di Thailand.
Konsepnya, area tepi sungai akan dibersihkan dan disiapkan menjadi pusat kuliner.
“Kalau bersih, sungai bisa dimanfaatkan untuk berenang atau mencuci. Tapi kalau untuk kebutuhan sehari-hari, airnya harus diolah dulu agar aman,” tambah Endang.
Ia juga mengingatkan bahwa sudah ada aturan yang memberikan sanksi bagi warga yang kedapatan membuang sampah ke sungai.
Endang berharap pesan ini bisa disebarluaskan, termasuk lewat media sosial, agar kesadaran warga semakin meningkat.
“Sungai yang sehat bukan sumber penyakit. Kesadaran untuk menjaga kebersihan harus kita bangun bersama,” tegasnya.