Balikpapan, infosatu.co – Wakil Ketua Bapemperda DPRD Balikpapan Syukri Wahid mengatakan jika pajak yang paling banyak diserap berasal dari bioskop. Hal ini ia ungkapkan saat mendampingi Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh dalam pertemuan dengan Dinas Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Balikpapan di Gedung Sekretariat DPRD Balikpapan, Selasa (4/5/2021).
Ia menegaskan pajak yang mengatur sebuah objek ada bioskop dan pajak hiburan malam. Ini variatif dan kajiannya diajukan ke Pemkot.
“Ada beberapa perubahan di objek pajak itu. Nanti kita serahkan ke fraksi-fraksi. Kira-kira dari sembilan objek pajak itu yang ada apakah setuju dikurangi atau bahkan ditambah,” jelasnya.
Selanjutnya, dalam pengantar tadi disebutkan 60 persen itu pajak hiburan. Sementara, pajak hiburan itu kontribusinya hanya 0,0 persen dari pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini pun membuat pelaku usaha keberatan.
“Ingat pajak hiburan yang tertinggi itu bioskop sebesar 55 persen dari Rp 12 miliar per tahun menjadi Rp 6 miliar,” tuturnya.
Ia pun setuju ada beberapa objek pajak yang dikurangi, contohnya pagelaran seni karena itu lebih ke budaya. Contoh lainnya juga tempat pelayanan olahraga fitnes, ada pajaknya sebesar 30 persen. Di situ kan tempat kebugaran untuk orang sehat, bisa dituruni menjadi 15 persen. Untuk di Bioskop bisa jadi 20 persen atau 25 persen. Nah, kalau untuk THM bisa 15 persen, namun Bapemperda belum bisa memberikan komentar.
“Jadi nanti mekanismenya di fraksi-fraksi. Kita yang menginisiasi berdasarkan kajian Pemkot Balikpapan,” tegasnya. (editor: irfan)
