
Penulis: Lydia – Editor: Sukri
Samarinda, infosatu.co – Komisi II yang membidangi keuangan dan perekonomian daerah, sangat sigap menyikapi perusda di Kaltim.
Menanggapi hal ini, infosatu.co temui anggota Komisi II, Nidya Listiyono diruangannya lantai 4 gedung D DPRD Kaltim, Selasa (17/12/2019).
Selaku anggota Komisi II yang energik membahas perusda di Kaltim, Ia meminta pemerintah serta stake holder untuk turun dan lakukan audit.
“Jika bicara keuangan, tentu kita bicara performance dan angka. Jika angka yang disebut kan cuman global saja, agak susah,” ungkapnya.
Makanya Komisi II meminta pemerintah juga stake holder untuk turunkan audit independen.
“Ini upaya untuk benar-benar melihat keadaan dilapangan, menguntungkan atau tidak,” tegasnya.
karena itu, Ia selalu jelaskan bahwa yang membuat angka itu adalah mereka-mereka yang bersangkutan.
“Angka ini mau bagus atau tidak, itu kita yang buat. Mau menguntungkan atau tidak, kita yang usahakan,” ucapnya.
Seperti itu analogi yang terkandung di dalamnya, Tyo mencontohkan, bank ini A mau rugi atau untung, dan itu mereka yang ciptakan.
“Dalam prosesnya pasti ada kendala, terlepas nanti ada untung atau rugi dalam prosesnya, ya kita lah punya komitmen untuk menyelesaikan itu,” katanya.
Diketahui, hingga saat ini Pemerintah Provinsi punya saham terbesar.
“Bisa connect ke semua, kenapa tidak digunakan koneksi tersebut,” pikirnya.
Hasil pertemuan kemarin, Komisi II menegaskan, akan menutup perusda yang tidak menguntungkan.
“Jika tidak ada profit, maka ada rentang waktunya. Karena sudah lama berdiri, kemudian selama berdiri ini menguntungkan atau tidak, jika tidak menguntungkan, ya tutup,” jelas anggota fraksi Golkar ini.
“Kalau kita bilang itu aero dinamis, tidak usah terlalu besar, 1 saja tapi profitnya maksimal dan stabil,” lebih lanjutnya menjelaskan.