infosatu.co
PENDIDIKANSamarinda

Masyarakat Samarinda Seberang Inginkan Sekolah di Dekat Rumah

Muhammad Ali, Perwakilan Orang Tua pelajar SMAN 10 Samarinda.

Samarinda, infosatu.co – Persoalan pemindahan gedung SMAN 10 Samarinda ke Education Center jalan PM Noor antara masyarakat Samarinda Seberang dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) hingga saat ini belum menemukan titik temu.

Perwakilan orang tua murid, Muhammad Ali mengatakan alasan utama masyarakat Samarinda Seberang melakukan berbagai aksi demo karena membutuhkan sekolah yang dekat dengan rumah mereka.

“Kenapa sekolah unggulan seperti SMAN 10 tidak dibikinkan gedung, posisinya tetap di Samarinda Seberang. Sebenarnya inilah yang kami perjuangkan, bukan karena kami menentang kebijakan Gubernur yang ingin memberikan Kampus A kepada Yayasan Melati,” ungkapnya kepada infosatu.co, Senin (3/1/2022).

Ali mengutarakan bahwa pihaknya sama sekali tidak memiliki kepentingan untuk mempertahankan SMAN 10 Samarinda di Kampus A jalan HM Riffadin.

“Tidak ada kongkalingkong dalam perjuangan ini, anak kami lulus dari sekolah itu tidak ada lagi kepentingan kami,” ucapnya.

Orang tua murid dan masyarakat Samarinda Seberang hanya ingin anak-anaknya bisa bersekolah di tempat yang dekat dengan rumah mereka.

“Kami hanya butuh sekolah itu tetap di Samarinda Seberang, kan sekarang sistem zonasi. Kayak apa ke depannya, mau sekolah di mana anak kami. Kenapa sih sekolah selalu dipindah ke kota, sudah ada SMAN 1, SMAN 2 dan sekolah unggulan lainnya di sana,” urainya.

Di Samarinda Seberang dengan perkembangan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya, hanya terdapat beberapa SMA saja dengan status negeri. Bahkan kata Ali, SMAN 17 Samarinda belum selesai pembangunannya.

“SMAN 17 saja belum selesai pembangunannya dan numpang di SD, lalu ini Education Center disulap langsung selesai. Kenapa SMAN 10 dipaksakan harus pindah, kenapa tidak dibangunkan saja gedung yang baru. Harusnya sediakan anggaran sekian juta buat pembangunan gedung SMAN 10 di Samarinda Seberang,” jelasnya.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim seharusnya bisa memikirkan pembangunan gedung yang baru untuk SMAN 10 di Samarinda Seberang.

“Intinya, kami butuh sekolah yang dekat dengan rumah. Bangunkan sekolah di dekat stadion, kan di situ ada tanah Pemprov. Kami tunggu hingga selesai lalu keluar dari Kampus A. Gubernur mau memberikan kepada Yayasan Melati terserah saja, intinya SMAN 10 tetap di Samarinda Seberang,” katanya.

Ali menegaskan pihaknya tidak akan menggelar aksi lagi jika Gubernur Kaltim punya kebijakan membangun gedung SMAN 10 di Samarinda Seberang.

“Saya jamin tidak ada aksi lagi, saya mengintruksikan semua orang. Karena kami cuma butuh sekolah itu di Seberang. Jadi sampaikan pada Gubernur, ngotot kita ini kalau memang mau dipindah silahkan tapi bangunkan sekolah di Samarinda Seberang. Namun hingga sekarang Gubernur tidak mau berdialog dengan kami,” tegasnya.

Related posts

Presiden PKS dan Jurnalis Kaltim Bermain Mini Soccer, Kampanyekan Gaya Hidup Sehat

Adi Rizki Ramadhan

HET Dikeluhkan Distributor Beras di Samarinda: Petani dan Pelaku Usaha Semakin Terjepit

adinda

Pesona Tari Hudoq di Pembukaan EBIFF 2025, Makna Mendalam Budaya Dayak

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page