Balikpapan, infosatu.co – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri),Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan bahwa kehadiran otonomi daerah adalah untuk kesejahteraan dan pemerataan pembangunan di seluruh daerah.
“Kalau kita pelajari angka-angka data dan fakta, kita boleh optimis dan bangga banyak daerah dengan angka-angka yang impresif dan inspiratif, sehingga bisa dinilai daerah tersebut baik,”ungkap Wamendagri, Bima Arya, Jumat, 25 April 2025, di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome Balikpapan.
Lebih lanjut disebutkan, kapasitas fiskal membuat yang besar berpengaruh bagi kepemimpinan yang hebat, meski tidak sedikit angka yang menunjukkan bahwa masih banyak daerah yang APBD-nya jauh dari kuat dan alokasi APBD -nya juga belum maksimal.
“Kalau kita lihat, berarti belum sepenuhnya berpihak pada rakyat,” ungkap Wamendagri Bima Arya.
Memasuki usia 29 tahun, pada tahun ini, kata Bima, menjadi momentum yang tepat untuk mengevaluasi dari dua sisi baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu melakukan adaptasi dengan kebijakan-kebijakan yang ada dan senantiasa mendorong jalinan kolaborasi dan silaturahmi, melalui pimpinan yang inovatif dan kolaboratif, serta diharapkan mampu untuk mencari pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
“Membangun pemerintahan yang bersih dan melayani. Pemerintah pusat juga melakukan terus evaluasi untuk sinkronisasi, akselerasi dan sinergi,”tegas Bima Arya.
“Jadi evaluasinya harus kita lakukan di dua sisi karena kita melihat sekarang irama yang dibangun oleh Presiden Prabowo adalah gaspol, ini selaras dengan program yang diluncurkan Gubernur Kaltim, pada 21 April 2025,”sambung Bima Arya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud mengungkapkan harapannya kepada pemerintah pusat untuk bisa memberikan otonomi yang lebih luas kepada daerah di seluruh Indonesia. Terlebih pengelolaan sumber daya alam, dalam upaya peningkatan pendapatan daerah.
“Mudah-mudahan sinergi pusat, provinsi dan kabupaten kota ini, menjadi penyeimbang pemerataan pembangunan yang adil dan merata dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,”ungkap Gubernur Kaltim, Rudy Mas,ud, saat mengikuti upacara Peringatan Hari Otda ke 29, di Balikpapan.
Selain itu, ungkap gubernur, semangat otonomi daerah adalah kewenangan otonomi yang lebih luas, untuk mengelola sumber daya alam, sehingga akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan daerah.
“Saya minta kewenangan pengelolaan 12 mil laut bagi daerah, peningkatan Dana Bagi Hasil (DBH) dan lain-lain,”pintanya.
Upacara Peringatan Hari Otda ke-29, dengan mengusung tema “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045
Turut hadir mendampingi Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, dan para bupati – wali kota se-Indonesia.(ADV/DiskominfoKaltim)
Editor : Nur Alim