Samarinda, infosatu.co – Menyikapi maraknya isu beras premium oplosan yang meresahkan masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia, Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bulog Kaltimtara) memberikan klarifikasi.
Dalam klasifikasi itu ditegaskan bahwa seluruh produk beras premium yang mereka distribusikan telah melalui proses pengawasan ketat dan dijamin bebas dari praktik pengoplosan.
Kepala Bulog Kaltimtara, Mersi Windrayani, menyatakan bahwa pihaknya menjamin mutu dan keaslian beras yang beredar di pasaran, khususnya untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Pernyataan ini disampaikannya sebagai respons atas kekhawatiran publik terkait kemungkinan beredarnya beras premium palsu atau oplosan.
“Bulog Kaltimtara memiliki dua jenis produk utama, yaitu beras medium dan beras premium. Untuk beras medium, biasanya didistribusikan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam kemasan 5 kilogram,” katanya.
“Sementara beras premium kami seluruhkan dengan sistem pengawasan berlapis,” tegasnya.
Ia menyebut bahwa alur distribusi beras Bulog diawasi secara menyeluruh, mulai dari gudang penyimpanan hingga sampai ke tangan konsumen.
Pengawasan ini dilakukan dengan standar operasional yang ketat dan pengawasan berkala oleh tim internal maupun pihak ketiga.
“Setiap proses, dari pengemasan, pengangkutan hingga penyaluran ke mitra, kami pastikan sesuai standar. Kami juga rutin melakukan pengujian mutu dan kontrol kualitas agar tidak ada celah bagi oknum yang ingin menyalahgunakan,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas sebagai penyangga pangan nasional, menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap produk Bulog menjadi tanggung jawab utama.
“Kepercayaan publik adalah hal yang paling utama. Apalagi di tengah situasi pasar yang sedang sensitif dengan isu-isu negatif tentang beras oplosan, kami tidak boleh lengah sedikit pun,” katanya.
Bulog Kaltimtara juga telah memperkuat koordinasi dengan mitra distribusi dan instansi terkait agar proses penyaluran beras ke masyarakat tetap transparan dan sesuai ketentuan.
Mereka menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor agar kualitas beras yang sampai ke masyarakat benar-benar terjamin.
“Prinsip kami adalah zero tolerance terhadap penyimpangan mutu. Kalau ditemukan pelanggaran di lapangan, kami siap menindak mitra yang tidak patuh,” lanjutnya.
Ia juga menyambut baik upaya pengawasan terpadu yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) di Samarinda.
“Kami dukung penuh pengawasan itu. Semakin ketat pengawasan, semakin baik kualitas beras yang diterima masyarakat,” ujarnya.
Dengan situasi pasar yang dinamis dan adanya potensi penyalahgunaan dari oknum yang tidak bertanggung jawab, dia menegaskan bahwa Bulog akan terus menjaga konsistensi dan transparansi distribusi beras, terutama untuk produk premium.
