Bontang, infosatu.co – Realisasi anggaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang per Juni 2022 pada triwulan kedua mencapai 23,8 persen. DPRD Bontang pun meminta agar pencapaian tersebut lebih dimaksimalkan.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Bontang Rusli. Ia menilai serapan anggaran Dinkes Bontang masih rendah dan belum maksimal penggunaannya, lantaran baru menyentuh angka 23,8 persen.
“Harusnya bisa di atas 50-60 persen,” ungkapnya dalam rapat bersama Dinkes di Gedung Sekretariat Dewan, Selasa (19/7/2022).
Politikus Hanura ini mengatakan, total anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik ini sebanyak Rp 131 miliar dan baru terserap Rp 30 miliar itu harusnya bisa digunakan lebih maksimal lagi.
“Harusnya bisa dimaksimalkan,” harapnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bontang, Rakking yang juga menyayangkan rendahnya realisasi anggaran tersebut.
Ia pun meminta agar Dinkes Bontang bisa lebih cepat merealisasikan serapan anggarannya. Lantaran pada triwulan keempat, daerah tidak lagi terpusat pada serapan anggaran lantaran sudah menuju tutup buku.
“Kami minta di triwulan ketiga serapan anggarannya bisa 80 persen. Nanti akan kami panggil lagi. Karena Desember sudah tutup buku. Jadi gerak cepat biar tidak ada SILPA” tandasnya.
Sementara itu, Kepala sub bagian (Kasubag) Perencanaan Dinkes Bontang, Samriah membeberkan, alasan rendahnya realisasi anggaran karena ada recofusing anggaran di triwulan pertama Januari – Maret 2022 sebesar Rp 15 miliar.
Sehingga realisasi anggaran di triwulan pertama hanya 7,25 persen dan berpengaruh pada serapan anggaran per satu semester. Adapun anggaran tersebut digunakan untuk belanja pegawai dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Triwulan pertama baru 7,8 persen. Setelah recofusing kami baru maksimalkan di triwulan kedua serapan anggarannya sampai naik 23,8 persen,” pungkasnya.
