Samarinda, infosatu.co – Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Balikpapan selama menjalankan tugasnya didukung tiga pilar utama yakni sumber daya manusia profesional, sarana prasarana memadai dan koordinasi mantap dengan potensi SAR.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Melky mengatakan, pihaknya menyadari bahwa salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan operasi SAR adalah kemampuan untuk menyelamatkan jiwa sebanyak mungkin.
Namun, menurut dia hal ini hanya dapat dilakukan apabila response time ditingkatkan dan didukung oleh personel yang profesional serta adanya peran serta masyarakat.
“Maka untuk mencapai tujuan tersebut kita lakukan beberapa program. Salah satunya, pelatihan pertolongan di air untuk Basarnas di Kota Samarinda dan Kutai Kartanegara,” ucapnya di Hotel Mid Town, Senin (21/3/2022).
Program ini kata Melky, sejalan dengan skala operasi yang dilakukan pihaknya selama ini. Pasalnya, kebanyakan operasi yang ditangani pihaknya itu sering terjadi di air.
“Setiap tahunnya kecelakaan air itu 90 persen lebih sering terjadi daripada kecelakaan lainnya. Paling besar terjadi di Kota Samarinda, untuk Balikpapan dan lainnya masih sekitar 1 atau 2 persen saja,” terangnya.
Melky juga mengeluhkan terkait kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang ia punya. Menurutnya, jumlah personel di Balikpapan tidak berimbang dengan luas wilayah kerja yang sangat besar mencakup seluruh Kaltim.
“Saat ini kita hanya memiliki 87 orang personel. Nah, tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan SDM yang ada di Kota Samarinda dan Kukar. Rencananya tahun depan di Kutim dan kabupaten/kota lainnya,” paparnya.
Peserta yang mengikuti pelatihan ini hanya 50 orang saja sesuai dengan kapasitas tempat, mengingat saat ini masih situasi Covid-19. Namun secara bertahap, pihaknya berusaha menjangkau dan melakukan pembinaan di seluruh wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya.