Balikpapan, infosatu.co – Untuk membahas dampak yang ditimbulkan pembangunan kilang minyak Pertamina terhadap lingkungan sekitar, Komisi IV DPRD Balikpapan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak-pihak terkait, Senin (31/1/2022).
RDP tersebut digelar menindaklanjuti surat permohonan Komisi lV DPRD Kota Balikpapan, Nomor 007/Komisi lV/DPRD/l/2022 Tanggal 26 Januari 2022 perihal Rapat Dengar Pendapat.
Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi lV Iwan Wahyudi yang didampingi Ketua Komisi lll Alwi Al Qadri dan sejumlah anggota komisi lainnya, serta dihadiri sejumlah perwakilan dari SMA Patra Dharma dan SMP GPIB Maranatha, Pertamina RDMP, Dinas PU dan Dinas Perhubungan.
“RDP ini adalah tindak lanjut dari persoalan kawasan di sekitar SMA Patra Dharma akibat dampak pembangunan proyek RDMP, yang mengakibatkan jalan rusak, parkiran kendaraan yang semrawut, banyaknya PKL yang tidak tertata yang mengakibatkan kerusakan bangunan dan gedung di sekitarnya,” papar Iwan.
“Kami juga kaget, ternyata kesepakatan awal itu sudah terjadi di tahun 2020 bahwa pihak PT Pertamina akan melakukan perbaikan di kawasan tersebut. Tetapi sampai hari ini, hampir dua tahun responnya tidak ada,” lanjutnya.
Dalam RDP tersebut, Iwan mengatakan DPRD ingin mendengar kembali respon dari pihak Pertamina terkait persoalan tersebut.
“Katanya sudah mau dilelang dan kemudian sudah ada rencana aksinya. DPRD Balikpapan akan menunggu komitmen itu. Untuk hal tersebut kami menunggu rencana aksi dari Pertamina satu minggu dan disaksikan oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” kata dia lagi.
Iwan juga meminta DLH, Dinas PU dan dinas terkait lainnya untuk melakukan kontrol, perhatian maupun pengawasan terhadap pembangunan tersebut.
Menurutnya, kerusakan jalan akibat proyek tersebut dapat membahayakan pengendara yang menjadikan akses kegiatan sehari-hari. Ia meminta pihak Pertamina lebih responsif serta mengedepankan nurani demi keselamatan warga.
“Kalau memang ada yang salah, ya harus segera ditindak. Kalau proyek ini memberikan dampak terhadap nyawa anak sekolah kita, ya jangan dilanjutkan dulu harus distop terus dievaluasi dulu,” tutup Iwan (Editor: Dani)
