Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bergerak cepat menanggapi penurunan Dana Transfer ke Daerah (TKD) tahun anggaran 2026.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan akan bertemu langsung dengan Menteri Keuangan untuk memperjuangkan tambahan dana pembangunan bagi daerah penghasil migas dan batu bara ini.

Hal itu disampaikan Gubernur Harum saat memimpin Rapat Pimpinan (Morning Briefing) di Inspektorat Daerah Provinsi Kaltim, Samarinda, Senin, 6 Oktober 2025.
“Besok saya akan bertemu Menteri Keuangan. Kita akan berjuang agar anggaran pembangunan Kaltim bisa ditambah. Karena itu, saya minta data akurat terkait seluruh sumber pendapatan daerah, terutama dari dana transfer dan komponen lainnya,” tegasnya.
Rudy Mas’ud menilai penurunan TKD tidak sebanding dengan kontribusi besar Kaltim terhadap perekonomian nasional. Sebagai provinsi penghasil migas, batu bara, dan energi, Kaltim disebut pantas memperoleh alokasi fiskal yang lebih proporsional.
Dalam arahannya, Harum mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tidak hanya bekerja keras dan cerdas, tetapi juga “bekerja jenius” dalam merespons tantangan fiskal yang tengah dihadapi.
“Kita tidak cukup hanya bekerja cerdas. Dalam situasi seperti ini, kita perlu bekerja jenius mencari terobosan, menggali peluang, dan memastikan setiap rupiah digunakan efektif,” ujarnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya percepatan serapan anggaran menjelang akhir tahun.
Ia berharap realisasi belanja daerah dapat mencapai target optimal, sehingga berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Mudah-mudahan serapan anggaran kita tahun ini berjalan baik dan bisa mendorong perekonomian daerah,” tambahnya.
Selain menyoroti TKD, Harum meminta seluruh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan OPD di lingkungan Pemprov Kaltim untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ia menilai, peningkatan PAD menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana pusat dan memperkuat kemandirian fiskal daerah.
“PAD harus digali maksimal agar program prioritas tetap berjalan, bahkan di tengah penyesuaian transfer pusat,” kata Rudy.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji turut menyampaikan optimisme dari sektor pertanian.
Ia melaporkan capaian produksi gabah kering yang hingga saat ini sudah mencapai 300 ribu ton, dengan target akhir tahun 350 ribu ton.
“Dengan perluasan lahan sawah 1.800 hektare, tahun depan kita optimis bisa mencapai swasembada beras,” ujarnya.
Rapat pimpinan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, para asisten, staf ahli gubernur, serta kepala perangkat daerah, baik secara langsung maupun virtual.
Pertemuan ini menjadi momentum memperkuat koordinasi lintas sektor, terutama dalam menghadapi tantangan penurunan TKD sekaligus mempercepat agenda pembangunan di Benua Etam.
“Kita akan pastikan tidak ada satu pun program prioritas yang tertunda. Dengan kerja bersama, Kaltim harus tetap melaju,” pungkas Gubernur Harum.
