Samarinda, infosatu.co – Sukses bukan hanya sekedar kata jika bisa diterapkan ke dalam hidup seseorang, seperti halnya yang dilakukan Anggota Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono.

Pada kesempatan ini, sosok yang terkenal suka memberi motivasi pada setiap kegiatan reses maupun sosper kedewanan tersebut meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi cerita inspiratif.
Elang, hewan gagah berani tak kenal takut ini disebutkan Tio sebagai kisah yang menginspirasi dirinya untuk terus maju dan berani mengambil berbagai macam kesempatan.
“Jika ingin terbang seperti elang, anda harus berteman dengan elang. Jangan berteman dengan bebek, karena biar bagaimana pun bebek itu mainnya di lumpur. Jauh dengan elang yang terbang tinggi menggapai langit,” ungkapnya di Kantor Infosatu.co Jalan P Suryanata Gang Kopta, Sabtu (3/7/2021).
Bukan tanpa maksud pria kelahiran 1980 berkata demikian. Maksudnya, apabila seseorang ingin menjadi pengusaha maka seharusnya mereka juga berteman dengan pengusaha.

“Ingat, strategis terkait bisnis dan bagaimana bisa profit itu ada pada mereka. Saya teringat sebuah ilmu ATM yakni amati, tiru, dan modifikasi. Anda harus modifikasi dan punya gaya sendiri,” jelasnya.
Dalam melakukan suatu hal yang ingin dicapai kata Tio, tidak perlu menjadi orang lain namun lakukanlah dengan gaya masing-masing.
“Saya tidak bilang Soekarno lebih baik daripada Soeharto, karena masing-masing punya gayanya sendiri. Ingat, kalau mau terbang tinggi seperti elang maka bermainlah dengan elang.”
Cara berpikir orang sukses juga tidak sama dengan kebanyakan orang. Menurutnya, mindset dan tindakan yang dilakukan orang sukses itu sejalan atau bisa dikatakan seirama.
“Orang sukses itu diibaratkan seperti bentuk piramid, kebanyakan orang ada di bawah karena cara pikir standar. Sedangkan mereka yang punya mindset berbeda akan berada di atas dengan jumlah sedikit, cara berpikir dan actionnya beda dengan kebanyakan orang,” terangnya.
Tidak hanya membahas soal circle ataupun cara pikir dan action yang berbeda, politikus Golkar ini juga mengatakan bahwa orang sukses itu bisa menyesuaikan diri dalam perubahan.
“Setiap detik dunia itu terus berubah, dinosaurus musnah bukan karena dia besar. Namun karena dia tidak bisa menyesuaikan diri, maka belajar seperti elang,” paparnya.
Ada satu titik dimana si elang harus melakukan perubahan, maka inilah yang dilakukan orang-orang sukses. Mereka selalu dan diharuskan siap menghadapi perubahan.
“Pada umur tertentu, si elang akan menyendiri untuk merontokkan bulu dan mematahkan paruhnya hingga hancur. Kalau enggak, dia akan mati. Kira-kira sakit nggak, ya pasti sakit tapi ini agar elang bisa survive dan tidak mati,” urainya.
Perubahan itu memang tidak nyaman, namun orang sukses harus terus melakukan berbagai macam perubahan untuk bertahan.
“Maksud saya adalah bagaimana agar kita bisa terus stabil,” bebernya.
Di akhir perbincangan bersama MSI Group, Tio mengingatkan bahwa tidak ada yang salah jika seseorang terlahir sebagai orang miskin. Akan tetapi, orang yang salah adalah mereka yang tidak mau berusaha untuk mengubah nasib.
“Miskin itu macam-macam, miskin harta, miskin ilmu, miskin keyakinan dan lainnya. Ingat, kalau kita mati namun tetap miskin harta ataupun miskin ilmu dan keyakinan. Maka itu bukan salah orang lain, itu salah kita. Someday, kalian akan berdiri dengan kaki kalian sendiri dan jangan lupa untuk terus bersyukur,” ujarnya. (editor: irfan)