
Samarinda, infosatu.co – Ketua Komisi II Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono menyatakan bahwa empat pilar kebangsaan perlu terus dibumikan dalam kehidupan bernegara. Terlebih, saat menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak secara nasional pada 27 November 2024.
Karena tujuan itu, Nidya kembali menyosialisasikan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
Kali ini, kegiatan tersebut dilangsungkan di Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu 21 April 2024. Tujuannya, tidak lain agar bagaimana menjaga kondusifitas wilayah Kaltim saat menjelang hingga pascapilkada.
Selain itu, sosialisasi wawasan kebangsaan penting dilakukan agar seluruh elemen masyarakat dapat memahami empat pilar kebangsaan. Dengan demikian, semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air semakin tinggi.
Harapannya, tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman yang berpotensi memecah belah bangsa semakin meningkat.
“Misalnya paham-paham komunis, narkoba, dan premanisme yang kemudian negara hadir untuk membentengi anak-anak kita dari hal-hal negatif. Dengan adanya sosialisasi ini Pemerintah Provinsi Kaltim hadir di tengah masyarakat. Diharapkan ini bermanfaat,” jelasnya.
Sementera itu, Eko Susanto selaku Kepala Sub Bidang Bina Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesbangpol Kaltim menyampaikan bahwa pendidikan tentang wawasan kebangsaan penting diajarkan kepada masyarakat.
Melalui pendidikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan toleransi agama, bagaimana norma-norma sebagai pedoman hidup di bermasyarakat dan bernegara.
Eko juga mengingatkan bahwa beberapa waktu lalu Indonesia telah melakukan kegiatan pemilihan umum (Pemilu) yang telah berjalan dengan baik.
Maka, pada pilkada tahun 2024 masyarakat diharapkan kembali menyukseskan kontestasi politik tersebut dengan tidak berlebihan dan menyebarkan hoaks atau informasi bohong.
“Semoga pilkada nanti bisa berjalan dengan baik, sebagaimana kita laksanakan pemilu serentak beberapa bulan lalu. Mari kita bekerja keras untuk yang kita dukung betul-betul, tapi tidak membabi buta,” pungkasnya.