
Samarinda, infosatu.co – Selain bahan pokok penting (bapokting) pangan, elpiji kemasan 3 kilogram juga menjadi perhatian saat menjelang Ramadan tahun ini. Sebab, pada momentum serupa pada tahun-tahun sebelumnya, keberadaan gas melon ini langka di Kota Samarinda pada H-1 Ramadan dan H-1 Idulfitri.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa kembali terjadi, pihak DPRD Kota Samarinda akan mengundang pihak PT Pertamina.
“Seperti yang disampaikan dari pihak PT Pertamina itu aman. Tapi kita akan tetap memantau, ini kan memang H-7 sebelum Ramadhan tapi yang kita khawatir kan nanti pada saat H-1 Ramadan atau menjelang Idulfitri seperti tahun lalu yang elpiji tiba-tiba naik dan kekurangan,” kata Wakil Ketua Komisi ll DPRD Samarinda Fahruddin, Selasa (5/3/2024).
“Nanti kita akan coba sidak ke Pertamina untuk menjamin ketersediaan elpiji di Kota Samarinda,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga menyoroti adanya peraturan atau pemberlakuan bahwa penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan dilakukan melalui sistem terdigitalisasi agar penyaluran BBM bersubsidi menjadi lebih tepat sasaran.
Seperti diketahui, di Kota Samarinda ada dua SPBU yang sudah menerapkan sistem tersebut, yaitu yang berada di Jalan Slamet Riyadi dan Kusuma Bangsa.
“Tapi nanti, seperti yang disampaikan pihak Pertamina akan diberlakukan di semua SPBU, nah kalau nanti itu diberlakukan banyak pengguna yang belum siap karena itu menggunakan barcode itu harus memakai aplikasinya pertamina kemudian ada waktu tunggu selama 14 hari,” terangnya.
Sehingga pihakya akan memanggil pihak PT Pertamina untuk mendiskusikan persoalan tersebut. Sebab dikhawatirkan dapat menjadi permasalahan ke depannya. “Makanya, nanti kita akan panggil pertamina mengenai ini,” tandasnya.