Samarinda, infosatu.co – Ikatan Pencak Silat Indonesia Kalimantan Timur (IPSI Kaltim) memberikan bonus sebesar Rp215 juta kepada para atlet yang berhasil meraih medali pada Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (BK PON) di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Ketua IPSI Kaltim Andi Harun mengatakan bahwa pemberian bonus itu sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan para atlet pencak silat dari Benua Etam.
“Ini bentuk apresiasi kami terhadap perjuangan atlet, perjuangan mereka harus kita apresiasi,” katanya usai penyerahan bonus medali atlet pencak silat Kaltim di aula KONI Provinsi Kaltim, Kamis (18/1/2024).
Selain sebagai bentuk apresiasi, pemberian bonus itu diharapkan dapat meningkatkan motivasi para atlet pesilat, pelatih dan semua yang terlibat termasuk official untuk meningkatkan prestasi.
“Dengan bonus ini menjadi motivasi bagi mereka untuk berprestasi lebih baik lagi di PON di Aceh nantinya,” ucapnya.
Andi Harun yang juga merupakan Wali Kota Samarinda menjanjikan akan memberikan bonus yang lebih besar kepada para atlet IPSI Kaltim yang berhasil meraih medali emas di PON ke-21 Aceh-Sumatera Utara. Ia menjanjikan bonus sebesar Rp315 juta untuk setiap medali emas yang diraih.
“Bonus ini hanya untuk medali emas. Saya harap, ini bisa menjadi insentif bagi para atlet untuk berusaha lebih keras lagi di PON nanti. Saya yakin mereka bisa membawa pulang medali emas untuk Kaltim,” pungkas Andi Harun.
Sebagai informasi, atlet IPSI Kaltim yang mendapatkan bonus adalah Alamsyah (medali emas), M. Fadhil Nada Faiz (medali perak), Iqbal Candra Pratama (medali emas), Ricy Sopyan Syafutra (medali perak), Fitri Mawami (medali emas).
Kemudian, Dinda Nuraidha (medali emas), Umar Abdul Latief (medali perak), Hanif Prawira Hidayat (medali perak), Muh. Abdul Azis (medali perak), Widia Astuti Rahmawati (medali perunggu), Rizky Ragil Zulkifli (medali perunggu), dan Handini Handayan (medali perunggu).
Selain itu, para pelatih juga mendapatkan bonus, yaitu Supiansyah (medali emas dan perunggu), M.Asdar (medali emas dan perunggu), Mairina Nawi (medali emas), Santi Maryana (medali emas), Abdul Muqit Irsyat (medali perak), Adi Saputra (medali perak), dan Agus Yulianto (medali perak).