Bontang, infosatu.co – Sunarti (65), penjual nasi pecel di Pasar Loktuan lama mengaku merugi saat pandemi Covid-19 ini.
Ia mengaku, sebelum adanya Covid-19 dapat menjual nasi 50 sampai 60 bungkus, namun saat pandemi Covid-19 ini hanya laku dua bungkus saja.
“Sebelum Covid-19 ramai sekali mas. Saat situasi sekarang di tengah pandemi ini tambah menurun. Untuk satu bungkus nasi pecel, saya jual Rp 15.000,” ujarnya.
Perempuan kelahiran Jombang ini pun mengaku bersyukur mendapat bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemkot Bontang.
“Alhamdulillah, saya dapat bantuan dari Wali Kota Bontang Bunda Neni, Rp 600 ribu selama empat bulan,” ucapnya.
Sunarti berharap pemerintah bisa mencari solusi agar Pasar Loktuan lama ramai kembali dan pandemi Covid-19 ini segera berakhir.
Selain itu, usaha Sunarti berjualan nasi pecel untuk membiayai anaknya yang sedang kuliah karena ini menjadi sumber penghasilannya.
“Semoga cepat pulih seperti dulu lagi mas, Bontang terbebas dari Covid-19,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang Asdar Ibrahim mengatakan sepinya pengunjung di Pasar Loktuan lama dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
“Tidak hanya di Loktuan, tapi seluruh Indonesia mengalami hal yang sama. Kami tetap berikhtiar semoga perekonomian kita pulih kembali,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Pemkot Bontang sudah menyalurkan program bantuan untuk UMKM. Banyak jalur yang bisa dipakai baik dari APBD Bontang atau dari APBD Provinsi dan ABPN. Saat ini Diskop-UKMP sedang berupaya mengajukan bantuan presiden (Banpres) untuk UMKM.
“Bantuan presiden sebesar Rp 2,4 juta sudah ada yang cair, kami masih terus berupaya agar pelaku UMKM dapat terus berlanjut,” urainya. (editor: Irfan)
