Penulis: Dina – Editor: Irfan
Samarinda, Infosatu.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda meminta pemenuhan sekitar 10 item dalam pelaksanaan rangkaian proses Pilkada 2020.
Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat menjelaskan item pertama KPU akan melakukan rapid test kepada setiap petugas yang masuk dalam struktur. Hal itu dilakukan sebelum mereka menjalankan tugas.
“Kami tidak mau mangambil risiko. Petugas kami harus benar-benar steril dari Covid-19,” tegas Firman
Ia menambahkan untuk dana rapid test saja jika dihitung mencapai 20 ribu orang, dikali ratusan ribu setiap kali tes. Hal ini menjadi hal wajib yang harus dipenuhi, karena pandemi Covid-19 belum lagi mereda.
“Kami lakukan ini agar setidaknya petugas KPU tidak ada yang menularkan virus. Jika memang nanti ada yang terdeteksi, namun jika sudah dirapid test dan tertular, maka bukan kesalahan KPU, karena kami sudah sebelumnya sudah kami lakukan tes,” ucapnya kepada infosatu.co, Senin (8/6/2020).
Firman mengutarakan selain melakukan rapid test, KPU juga harus memberikan masker, hand sanitizer, sarung tangan, dan vitamin maupun pengecek suhu (termogun). Hal ini dilakukan untuk menghindari anggota KPU Samarinda menularkan kepada para pemilih. Namun yang jelas KPU siap menggelar Pilkada 2020 mendatang. Intinya KPU juga meminta agar difasilitasi, demi kelancaran bersama.
“Memang perubahan ini berdasarkan undang-undang pembiayaan untuk pemilihan kepala daerah itu di APBD. Diusulkan oleh KPU karena kejadian ini di luar dari kehendak kami. Karena terkait alokasi pengaman diri sebelumnya tidak masuk dalam alokasi anggaran. Kami juga sadar diri dengan anggaran yang dialokasikan cukup besar, sehingga mencoba kembali mengatur kegiatan-kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 dan mencoba menyesuaikan dengan itu,” paparnya.
Ia pun mengungkapkan banyak kegiatan yang sudah diprogramkan tidak dapat dilaksanakan karena terkait dengan pengerahan massa.
