infosatu.co
DPRD KALTIMPOLITIK

Tanggapi Ujian Nasional Dihapus, Rusman Ya’qub: Jangan Hilangkan Ruang Kompetisi

Penulis: Lydia – Editor: Sukri

Samarinda, infosatu.co – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim resmi mengganti Ujian Nasional dengan konsep Asesmen Kompetensi Minimum di tahun 2021.

Terkait penggantian konsep Ujian Nasional ini, infosatu.co menghubungi Ketua Komisi IV, Rusman Ya’qub lewat telpon. Sabtu (14/12/2019), pada pukul 19.37 Wita.

Menurutnya, ini merupakan kebijakan Nasional yang sudah dianggap menjadi sebuah keputusan, jadi di daerah setuju saja.

“Yang jadi persoalan, jangan menjadikan pendidikan sebagai ajang uji coba kebijakan, karena korbannya bukan siapa-siapa, ya anak didik kita juga,” tanggap Rusman.

“Saya selalu berpegang pada satu prinsip, anak didik kita itu mestinya memang menciptakan satu ruang kompetisi,” sambungnya.

Seperti apa ruang kompetisi, maksudnya memang tidak harus memaknai sebagai Ujian Nasional dan sebagainya.

“Tetapi, Ujian Nasional itu efek positifnya dapat melahirkan kompetisi, mungkin masalahnya di Ujian Nasional itu hanya perlu diperbaiki sistemnya,” ungkapnya.

Memperbaiki sistem katanya, agar melahirkan kompetisi yang benar-benar mendidik, sehat dan betul-betul objektif.

“Bukan karena Ujian Nasional itu dijadikan ajang untuk merebut ataupun meraih predikat dan prestasi daerah, bahwa kelulusannya 100% dan lain sebagainya,” ucapnya.

Lebih lanjutnya Ia mengatakan, ujung-ujungnya nilai jadi sebuah hal yang harus di dongkrak.

“Selama ini, itu yang terjadi, karena keinginan di setiap daerah, bahwa Ujian Nasional menjadi formalistik. Ujungnya-ujungnya jadi pengaturan nilai,” terangnya.

Sebenarnya sistem kompetisi yang tidak sehat harus dirapikan.

“Harus di evaluasi, jangan sampai ada sistem kompetisi yang menciptakan kepalsuan. Anak didik kita harus diajarkan kompetisi yang sehat, agar ada daya juang untuk selalu semangat berkompetisi,” tegas Rusman antusias.

Ia setuju apabila Ujian Nasional diganti, namun diharapkan tidak menghilangkan daya juang anak-anak untuk berkompetisi.

“Seperti apa teknisnya, nanti dirumuskan. Menurut saya, ruang kompetisi harus ada, perlunya mendidik anak didik untuk berkompetisi, namun ajarkan kompetisi yang sehat, objektif, dan bukan karena di dongkrak,” jelasnya.

Related posts

Hasanuddin Mas’ud Usulkan Limbah Sawit Jadi Pakan Sapi

Adi Rizki Ramadhan

Agus Aras: Pemekaran Kutai Utara Solusi Ketimpangan Layanan Publik di Kutim

Adi Rizki Ramadhan

DPRD Kaltim Dorong Percepatan Sertifikasi Aset Daerah dan Lahan Warga

Adi Rizki Ramadhan

You cannot copy content of this page