Penulis: Lilik – Editor: Sukri
Balikpapan, infosatu.co – Sebanyak 4 orang perwakilan Front Aksi Mahasiswa Kaltim, mendatangi Tipikor Polda Kaltim, melaporkan terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi proyek pembebasan lahan di Kota Bontang, Rabu (04/12/2019). Kunjungan FAM Kaltim, diterima oleh Kasubdit III Tipikor Polda Kaltim, AKBP Irwan Masukin Ginting Sik.MM.
Ditemui infosatu.co, usai kunjungan, Korlap FAM Kaltim, Nazar menjelaskan maksud kedatangan ke Polda Kaltim, untuk melaporkan dan menanyakan kasus-kasus yang telah ditangani Polda,khususnya masalah Tipikor yaitu pembebasan lahan tahun 2012-2014, yang ada di Kota Bontang.
“Hari ini juga memberikan informasi kembali kepada Polda, bahwa sebenarnya di Kota Bontang itu banyak hal yang serupa dengan kasus-kasus pembahasan lahan dan mark-up harga tanah,” jelasnya.
FAM Kaltim, juga mencurigai dan menduga, bahwa proyek pembebasan lahan ini tidak hanya dilakukan oleh tersangka yang sudah ada.
“Kami curiga, ada oknum lainnya, seperti orang-orang terdekat mantan Walikota Bontang Periode 2011-2014,” ungkapnya.
“Mark-up nya mulai dari tahun 2012 sampai 2014, dan nilainya sangat banyak,” sambungnya.
Nazar, menerangkan apa yang telah di sampaikan oleh Bang Irwan Kasubdit IIITipikor, bahwa memang ada kasus yang masih ditangani dan masih di perlukan kelengkapannya.
“Ini masih diproses, dan baru tahap 1,” tegasnya.
Ia juga membeberkan pada rekan media, bahwa yang jadi tersangka, ada tiga orang, yaitu makelar, bagian PPK dan PPTK.
“Disana masih ada proyek-proyek lainnya yang bersifat sama, dan kami curiga ada beberapa proyek yang tidak melakukan kajian teknis, dan sifatnya hanya membeli secara kemauannya (sembarangan),” kata Nazar.
Ia menyatakan, bahwa hal ini sangat merugikan negara, dan berdampak pada APBD Kota Bontang.
“Karena tidak bisa dibangun, dan tidak bisa di peruntukan sebagai semestinya,” tutupnya.
