Penulis: Lydia – Editor: Putri
Samarinda, infosatu.co – Sidak yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda, khususnya bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) ini bertujuan mengetahui kondisi penjualan dan stok di lapangan, Selasa (03/12/2019).
Wakil Walikota Samarinda Muhammad Barkati menerangkan, terkait kenaikan ayam di pasaran, ia baru tahu saat lakukan sidak bahwa telah 2 bulan harga ayam mengalami kenaikan.
“Karena tidak ada keresahan terkait kenaikan ayam dipasaran, setelah kita tinjau kelapangan, baru tahu ada kenaikan,” kata Barkati.
Barkati akan mengevaluasi agar harga ayam kembali stabil, ia akan menelusuri penyebab kenaikan harga ayam ini.
“Entah karena menyambut Natal dan Tahun Baru, atau ada permainan harga, akan kita telusuri,” tegasnya.
Ditemui di Balaikota usai sidak, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Ibrohim, SE., M.Si menerangkan, sidak termasuk kegiatan rutinitas Pemkot.
“Bertujuan memantau harga di pasaran, seperti hari besar Natal dan Tahun Baru 2020 yang akan datang,” ungkapnya.
Untuk kenaikan harga ayam, Ia menjelaskan memang ada kenaikan yang tidak terkontrol.
“Walau tidak terlalu signifikan, namun sudah termonitor ada kenaikan harga ayam sekitar 3000-5000/ekor, dan ini akan mengantisipasi dengan OPD terkait dan para distributor,” terangnya.
Jika kenaikan tidak stabil, Pemkot akan berkoordinasi, dalam rangka melakukan pasar penyeimbang.
“Jika ayam potong masih naik, kita akan menurunkan ayam beku untuk mengimbangi. Diharapkan 2 hari kedepan, akan seimbang dan stabil,” ucap Ibrohim.
Kenaikan harga ayam ini akan terus dipantau, Ibrohim akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengetahui hal yang membuat kenaikan harga.
“Atau mungkin ada hal-hal lain yang membuat harga menjadi naik, kita akan cek perkembangannya bersama Dinas Perdagangan,” tutupnya.
