Penulis : Lydia – Editor : Sukri
Samarinda, Infosatu.co – Diskominfo Kota Samarinda, gelar Rapat Koordinasi Perangkat Daerah dan Stakeholder Pendukung Operasional Call Center Nomor Panggilan Darurat 112, Rabu (30/10/2019),bertempat diruang command center
Kegiatan ini, dihadiri oleh Wakil Walikota Samarinda, Muhammad Barkati, Kadis Kominfo, Dr. Aji Syarif Hidayatullah, dan beberapa OPD terkait.
Kadis Kominfo Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah mengatakan bahwa command center dibangun atas inisiatif Walikota dan Wakil Walikota.
“Saat itu Walikota berkunjung ke Bandung, dan Bapak Syaharie Jaang, berkeinginan di Samarinda juga harus punya Command Center,” ucapnya.
Command Center tidak banyak di Indonesia namun tidak ada fasilitasnya memadai. Samarinda urutan ke 36 dari 514 kabupaten kota. Dan belum 10% ada di Indonesia.
“Panggilan darurat 112 akan menjadi cikal-bakal di Indonesia. 112 ini langsung di sambut Diskominfo. Akan dibuat seluruh Indonesia hanya memakai 112,” tegasnya.
Hanya ada 3 instansi yang sudah bertugas yaitu Damkar, Satpol PP dan Diskominfo. Dari 6 instansi yang terkait untuk membantu
“3 Instansi yang belum mengirimkan petugas jaganya yaitu BPBD, Dishub dan DKK. Karena dipertanyakan jika OPD tidak mensupport, di kabupaten daerah lain berlomba-lomba untuk mencari yang terbaik dalam melayani masyarakat. Di Samarinda juga harus seperti itu,” ucapnya.
Dari tanggal 21-28 Oktober 2019 sudah 8 hari beroperasi para petugas yang berjaga selama 24 jam. Namun sudah ada 10.265 panggilan yang masuk, ada 1.711 yang sudah diangkat call taker, 417 telpon tidak diangkat karena kurang dari 5 detik sehingga tidak terangkat oleh call taker ( banyak yang masih coba-coba ) dan 8095 tidak masuk, dikarenakan tidak terhubung saat diminta menekan angka 1.
Dua minggu lagi Command Center ini akan langsung di sosialisasikan oleh pak Walikota.
“Kita semua perlu menentukan pola Koordinasi. Ada beberapa OPD yang tidak mengantisipasi adanya telpon, dan ini kadang-kadang terjadi mis komunikasi antara satu dengan lainnya ,seperti ada kejadian kebakaran PLN belum dimatikan padahal Damkar sudah dilokasi, dan Satpol PP bertugas untuk mengamankan lokasi kejadian saat damkar bertugas. Sebenarnya ini adalah komitmen kita semua, dan ini harus merubah pola-pola koordinasi,” tuturnya.
Di Surabaya dalam 7 menit sudah harus ditindaklanjuti kasus-kasus yang telah dilaporkan masyarakat. Aji Syarif dengan tegas meyakinkan bahwa Samarinda juga bisa asal berkomitmen dan peduli untuk melakukan itu.
“Kita bukan mengomandani. Kita hanya memfasilitasi dan menjadi jaringan,” tegasnya.
Untuk OPD yang belum mengirimkan Call Takernya ke Diskominfo, tingkat koordinasi masih terputus. Padahal Walikota sudah berkeinginan operasional 112 ini berjalan lancar. Sebenarnya command center 112 ini bertujuan mempermudah masyarakat.