IKN, infosatu.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tahun 2024 yang digelar di Istana Negara Ibu Kota Nusantara, Rabu (25/9/2024).
Acara ini dihadiri pimpinan dan amil Baznas dari se-Indonesia serta perwakilan kementerian. Dalam kesempatan ini, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas diwakili oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur (Kakanwil Kemenkumham Kaltim) Gun Gun Gunawan.
Dalam pidatonya, Jokowi mengapresiasi pertumbuhan zakat, infaq, dan sedekah yang terus meningkat sejak Gerakan Cinta Zakat dimulai pada 2002. Rata-rata pertumbuhan zakat di Indonesia mencapai 30 persen per tahun.
“Ini angka yang sangat besar, dan saya sangat menghargai kerja keras Baznas dalam menjaga tren ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, presiden menyebutkan bahwa potensi zakat Indonesia diperkirakan mencapai Rp300 triliun per tahun.
“Indonesia, dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki potensi zakat yang luar biasa besar. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat sangat penting agar tata kelola zakat semakin baik dan profesional,” tambah Jokowi.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan kepercayaan masyarakat dalam pengelolaan zakat. Selain itu, presiden berharap zakat dapat semakin membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil serta perempuan dan penyandang disabilitas.
“Manfaat zakat harus terasa dalam penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan,” tutup Jokowi.
Ketua Baznas RI Noor Achmad dalam laporannya menyatakan bahwa tema Rakornas tahun ini adalah “Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita”.
Rakornas yang berlangsung dari 25 hingga 27 September 2024 ini bertujuan memperkuat tata kelola zakat secara nasional agar lebih terintegrasi dan berdampak maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.
Kakanwil Kemenkumham Kaltim Gun Gun Gunawan yang mewakili Menkumham menegaskan komitmen instansinya dalam mendukung program-program Baznas.
“Kami siap bersinergi dalam memperluas penyaluran zakat, terutama untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.
Ia berharap kolaborasi antara Baznas dan Kemenkumham dapat mempercepat pencapaian program-program yang bermanfaat bagi kelompok rentan, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas.
Rakornas ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan sinergi antarlembaga dalam pengelolaan zakat yang lebih inklusif dan profesional. Hal ini sejalan dengan cita-cita mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
