infosatu.co
Samarinda

Usulan Sultan Aji Muhammad Idris Sebagai Pahlawan Nasional Diverifikasi TP2GP

Asisten Pemkesra Setdaprov Kaltim HM Jauhar Efendi dalam keterangnya kepada awak media. (foto: Lydia)

Samarinda, infosatu.co – Gubernur Kaltim melalui Asisten Pemkesra Setdaprov Kaltim HM Jauhar Efendi menerima pertemuan dengan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang dipimpin Mukhlis Paeni bersama Tim Sekretariat Kemensos serta Badan Arsip Nasional.

Suasana pertemuan antara Asisten Pemkesra Setdaprov Kaltim HM Jauhar Efendi dengan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP). (foto: Humas Pemprov Kaltim)

Pertemuan ini merupakan tindaklanjut atas usulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terhadap Sultan Aji Muhammad Idris sebagai pahlawan nasional.

Dalam kesempatan itu, Mukhlis Paeni menyampaikan bahwa kedatangannya dimaksudkan untuk mencocokkan antara narasi usulan dengan kondisi di lapangan.

“Usai pertemuan tim akan melanjutkan kunjungan ke UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda dan kunjungan ke Tenggarong,” ungkapnya di Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada.

Sultan Aji Muhammad Idris. (foto: ist)

Usai kunjungan ke Kaltim, tanggal 25 Agustus tim verifikasi akan melanjutkan kunjungan ke Wajo. Ini karena Sultan Aji Muhammad Idris meninggal dan dimakamkan di Sengkang, Wajo sekitar 2 abad yang lalu ketika membantu Raja Wajo La Maddukelleng dari cengkeraman VOC.

“La Maddukelleng telah ditabalkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 6 November 1998,” bebernya.

Sementara itu, Jauhar Efendi mengatakan bahwa surat dukungan rekomendasi terhadap Sultan Aji Muhammad Idris ditabalkan sebagai pahlawan nasional juga sudah ada dari Bupati Wajo.

“Dengan Nomor 201/528/Setda, tanggal 28 Juni 2021 tentang Rekomendasi Dukungan Usulan Pahlawan Nasional atas nama Sultan Aji Muhammad Idris, Raja Kutai Kartanegara ke-14 telah dilayangkan kepada Gubernur Kaltim. Demikian pula surat pernyataan dukungan dari Gubernur Sulsel tanggal 12 Juli 2021 juga sudah ada,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim ini membeberkan bahwa ada tiga alasan mendasar mengapa Gubernur Kaltim mengajukan usulan pahlawan nasional terhadap Sultan Aji Muhammad Idris.

Pertama, sejak Indonesia merdeka 76 tahun yang lalu. Kaltim belum mempunyai pahlawan nasional. Kedua, perjuangan Sultan Aji Muhammad Idris yang ikut berjuang lintas pulau menunjukkan semangat patriotisme.

Ketiga lanjut Jauhar, Kaltim telah ditetapkan sebagai calon ibu kota negara (IKN) baru oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Maka alangkah naifnya kalau Kaltim tidak punya pahlawan nasional. Kalau nanti disetujui oleh Presiden, akan menjadi kado terindah bagi warga Kaltim dan tentu juga menjadi kebanggaan bangsa Indonesia,” tegasnya. (editor: irfan)

Related posts

Sempat Disegel, Kantor Maxim Samarinda Resmi Kembali Beroperasi

Adi Rizki Ramadhan

Kantor Disegel Klaim Ikuti SK, Maxim Keluhkan Order dan Penghasilan Anjlok

Adi Rizki Ramadhan

Langgar Tarif Bawah Sesuai SK Gubernur, Maxim Samarinda Disegel

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page