infosatu.co
Advetorial

Udang Windu Bontang Makin Jadi Primadona

Staf Teknis Pembenihan Ikan Bidang Perikanan DKP3 Bontang Chusnul Amin saat menjelaskan pembibitan udang Windu Kamis (5/11/2020). (foto: alawi)

Bontang, infosatu.co – Staf Teknis Pembenihan Ikan Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Peternakan (DKP3) Bontang Chusnul Amin mengatakan udang termasuk komoditas unggulan yang banyak dipilih untuk dibudidayakan. Akhir- akhir ini budidaya udang nampaknya telah menjadi primadona di kalangan masyarakat. Keuntungan yang sangat menjanjikan, ditambah banyaknya para penikmat olahan udang ini menjadi faktor utamanya.

“Untuk langkah pertama yang harus kita perhatikan yakni memilih induk udang windu. Udang windu yang baik untuk dijadikan indukan memiliki beberapa kriteria. Untuk induk betina diantara kriterianya yaitu memiliki berat di atas seratus gram dan memiliki kandungan telur yang bagus,” ungkap Amin kepada infosatu.co saat ditemui di Balai Benih Ikan (BBI), Kamis (5/11/2020).

Sedangkan untuk induk jantan diantara kriterianya yaitu memiliki berat di atas 80 gram, tidak terlalu agresif dan bagian kaki kedua tidak kebesaran. Selain itu, baik induk jantan maupun induk betina harus memiliki tubuh yang sempurna “tidak cacat” kemudian badanya juga bebas dari parasit.

Selanjutnya Amin menjelaskan tentang kolam pemeliharaan untuk induk harus disediakan secara khusus. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung kesiapan induk dalam proses pematangan telur.

“Perawatan induk dilakukan dengan pemberian pakan yang berupa ikan-ikan kecil, kerang, cacing laut dan lain-lain yang kaya akan kolesterol sehingga dapat membantu mempercepat pematangan reproduksi induk. indukanya kami ambil di Samarinda,” katanya

Dikatakan oleh Amin, indukan yang telah matang kelamin biasanya berusia sekitar satu setengah tahun. Setelah didapati indukan-indukan yang siap memisah, maka langkah berikutnya yaitu memindahkan indukan-indukan tersebut ke dalam kolam pemijahan yang telah dikondisikan sesuai dengan habitat alami mereka ketika akan memilih. Kondisi yang sesuai dengan habitat mereka ketika hendak memijah yaitu kondisi airnya harus tenang dan jernih.

“Perlu diketahui juga bahwa perkawinan induk udang windu biasanya terjadi pada malam hari. Di habitat alamnya, perkawinan masa bisanya terjadi pada saat bulan purnama. Proses perkawinan udang windu terjadi dengan cara induk jantan memasukan alat kelamin jantan dan menyuntikan spermatozoa ke dalam alat kelamin betina.

“Namun di BBI, kami mengambil indukan yang sudah siap molting,” ujar Amin.

Setelah proses pemijahan selesai dan semua induk bertelur, maka diangkat induk-induk betina dan jantan dan dimasukkan kembali ke kolam induk. Selanjutnya telur-telur di kolam tersebut juga diangkat dan dipindahkan ke bak penetasan.

“Setelah telur menetas dan larva-larva bermuculan, larva tersebut akan mengalami setidaknya empat tahapan perkembangan selama
dirawat hingga menjadi bibit udang windu yang telah siap untuk dipanen dan dibesarkan ataupun dijual,” jelasnya.

Tahapan yang pertama yaitu menjadi nauplius dimana larva tersebut akan berganti kulit sebanyak enam kali dan proses ini memerlukan waktu sekitar 50 jam. Ketika telah menjadi nauplius, larva dipindahkan ke dalam kolam atau bak pemeliharaan
larva dengan intensitas sekitar 60 larva per liter air.

Selanjutnya larva tersebut akan memasuki tahapan yang berikutnya yaitu menjadi zoea selama kurang lebih 100 jam. Larva akan
menjadi mysis selama 100 jam hingga memasuki tahapan yang terakhir yakni post larva.

“Selam menjadi larva, udang windu memerlukan cadangan makanan untuk membantu kelangsungan hidup mereka. Pakan yang diberikan untuk larva udang windu bisa berupa pakan alami dan pakan buatan,” tutur Amin.

Beberapa macam pakan yang bisa digunakan yaitu skeletonema costatum dan artemia sp. Setelah larva membesar menjadi bibit udang, bibit yang sudah dapat dipanen berusia 25-30 hari. Satu indukan bisa menghasilkan 200-500 ribu ekor. (editor: irfan)

Related posts

Ely Hartati Keluhkan Bankeu Untuk Kukar Sangat Kecil

Martin

Kukar Siap Jaga Eksistensi Hutan di Luar Kawasan

Martin

Inflasi di Kukar Sentuh Angka 5,81 Persen, Pemkab Kukar Percepat Proses Penyaluran BTT

Martin

You cannot copy content of this page