Banjarmasin, infosatu.co – Tim Kalimantan Timur (Kaltim) yang berpartisipasi dalam cabang olahraga (cabor) Balogo di Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIV optimis dapat meraih medali.
Pertandingan yang berlangsung di GOR Hassanudin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) ini menjadi ajang pembuktian bagi para atlet, Rabu (21/8/2024).
Salah satu atlet Balogo, Hasan, menyatakan tidak ada persiapan khusus yang dilakukan menjelang pertandingan. “Nggak ada persiapan khusus, tapi yakin aja insyaallah dapet medali. Nggak berharap banyak boyong emas, tapi setidaknya optimis bawa medali,” ujarnya dengan percaya diri.
Tim Kaltim untuk kategori beregu terdiri dari tiga atlet, yaitu Muhammad Hilmansyah, Hasan, dan Maulana Muhammad. Meskipun tanpa persiapan dengan latihan intensif, ketiganya tetap optimis bisa membawa pulang medali.
Balogo adalah salah satu permainan tradisional yang populer di Kalimantan, khususnya di daerah Kalsel dan Kaltim.
Permainan ini dimainkan menggunakan alat yang disebut “logo”, yang berbentuk bulat pipih dan terbuat dari tempurung kelapa.
Logo ini kemudian digerakkan dengan menggunakan alat berbentuk tongkat kecil yang disebut “pangait.”
Cara bermainnya cukup sederhana, namun membutuhkan ketepatan dan ketangkasan. Para pemain harus menggerakkan logo sejauh mungkin dan mengarahkannya ke sasaran tertentu dengan menggunakan pangait.
Setiap logo yang berhasil mengenai sasaran akan mendapatkan poin, dan pemenangnya adalah pemain dengan poin tertinggi di akhir permainan.
Balogo tak hanya menjadi ajang adu ketangkasan, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya yang kaya di tanah Borneo.
Dalam Porwanas XVI kali ini, cabor Balogo menjadi salah satu yang cukup menarik perhatian. Sebab, cabor ini merupakan simbol dari kelestarian budaya Kalimantan.
Porwanas XIV yang berlangsung di Banjarmasin diharapkan dapat menjadi momentum bagi cabor Balogo untuk lebih dikenal di tingkat nasional.
Selain itu, keterlibatan para wartawan dalam kompetisi ini juga menjadi ajang yang tepat untuk memperkuat hubungan antar daerah. Selain itu, memperkenalkan kekayaan budaya Kalimantan.