Jakarta, infosatu.co – Musyawarah Nasional (Munas) II Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang digelar di Hotel Acacia, Jakarta, secara resmi menetapkan Teguh Santosa kembali menjabat sebagai Ketua Umum JMSI periode 2025–2030.
Keputusan tersebut diumumkan melalui rapat pleno pada Minggu sore, 22 Juni 2025, pukul 17.00 WIB, dan disepakati secara aklamasi oleh seluruh perwakilan pengurus daerah yang hadir.
Suasana sidang pleno Munas berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Para peserta secara bulat menyuarakan dukungannya agar Teguh melanjutkan kepemimpinan nasional JMSI.
Dukungan ini tidak lepas dari rekam jejak Teguh Santosa, yang dinilai berhasil membawa JMSI tumbuh menjadi organisasi pers yang solid, visioner, dan mampu menjawab tantangan era digital.
Ketua JMSI Kalimantan Timur (Kaltim), Mohammad Sukri, yang juga bertindak sebagai Sekretaris Pimpinan Sidang Pleno, menyampaikan bahwa keberlanjutan kepemimpinan Teguh Santosa merupakan harapan besar dari para peserta Munas.
Dia mengatakan, para peserta telah menyuarakan aspirasinya melalui Komisi I di bagian organisasi, Komisi II di bagian program kerja, dan Komisi III di bagian rekomendasi.
“Dengan Teguh kembali bersedia memimpin, harapan kami ini menjadi momentum untuk mendorong kemajuan organisasi. Kami ingin JMSI benar-benar menjadi organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan seluruh anggotanya,” tegas Sukri.
Ia menambahkan, hasil dari Munas ini nantinya akan dirumuskan dalam bentuk rekomendasi oleh kepengurusan baru, sebagai acuan kerja yang dapat diterapkan oleh seluruh pengurus daerah di Indonesia.
Sementara itu, dalam sambutannya usai ditetapkan sebagai ketua umum, Teguh Santosa menekankan pentingnya peran JMSI di tengah perkembangan ekosistem media digital saat ini.
Menurutnya, platform digital yang bersifat satu arah tanpa mekanisme check and balance seperti media massa, perlu diimbangi oleh keberadaan media berbasis internet yang profesional dan bertanggung jawab.
“Platform digital seperti media sosial itu sepihak. Tetapi jika kita hadirkan media siber yang mengusung prinsip jurnalisme profesional, maka kita bisa menghadirkan partisipasi publik yang sehat dan berimbang,” ujar Teguh.
Ia juga menyampaikan, organisasi seperti JMSI menjadi tempat konsolidasi kekuatan antarperusahaan media agar tumbuh lebih profesional dan berdampak secara ekonomi dan sosial.
“Berserikat, berjaringan, dan berasosiasi adalah hak orang-orang yang ingin naik kelas. Maka, jika kita masih dalam fase ingin berkembang, inilah saatnya menyatukan potensi, berkolaborasi, dan menjadikan perusahaan media kita sebagai penopang kehidupan bagi karyawan kita,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Teguh menekankan bahwa JMSI harus menjadi wadah bagi pengembangan jurnalisme yang produktif, konstruktif, dan positif demi mendukung pembangunan bangsa yang lebih baik ke depannya.
“Kerja kita harus lebih nyata daripada harapan-harapan yang kita ucapkan. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan,” pungkasnya.