Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus memperkuat upaya penanggulangan stunting melalui koordinasi menyeluruh antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Asisten II Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, menegaskan pentingnya pendekatan terintegrasi dari hulu hingga hilir dalam menyelesaikan persoalan stunting secara menyeluruh.
Dalam rapat koordinasi yang dijadwalkan pada Senin mendatang, Pemkot Samarinda akan mengevaluasi data terbaru terkait stunting dan kemiskinan, sekaligus menegaskan kembali pembagian tugas antar-OPD.
“Kita tidak bisa hanya bersifat generalis. Harus ke akarnya, kenapa orang miskin, bagaimana rumahnya, bagaimana sanitasinya,” kata Marnabas.
Ia mengungkapkan, masih ada 259 rumah tangga yang belum terlayani air bersih.
Untuk mengatasi hal ini, Pemkot akan menyediakan sambungan air bersih gratis melalui PDAM, dengan batas pemakaian maksimal 10 meter kubik per rumah setiap bulannya.
“Yang penting ada permohonan dan jaringan pipa sekunder tersedia. Selebihnya, kalau lebih dari 10 kubik, mereka bayar sendiri,” tambahnya.
Tak hanya Dinas Kesehatan, Pemkot juga akan mengikutsertakan Posyandu, Dinas Sosial, dan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam program ini.
Salah satu langkah preventif yang dilakukan adalah penyuluhan pranikah bagi calon pengantin.
“Semua harus terkoordinasi, jangan jalan sendiri-sendiri,” tegasnya.
Pemkot Samarinda berharap, kolaborasi lintas sektor ini bisa mempercepat penurunan angka stunting, khususnya di wilayah-wilayah rentan seperti daerah seberang sungai dan kawasan permukiman padat penduduk, agar tidak ada warga yang luput dari intervensi program.