infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

Tak Lagi Terhalang Biaya, Bunga Wujudkan Mimpi Kuliah Magister Lewat Gratispol Kaltim

Teks: Bunga Putri Mayangsari, Mahasiswi S2 Hukum Keluarga di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda.

Samarinda, infosatu.co – Bagi Bunga Putri Mayangsari, pendidikan bukan sekadar gelar, tetapi jalan untuk memperbaiki hidup dan memberi manfaat bagi banyak orang.

Perempuan kelahiran 30 Mei 1994 itu sudah lama ingin melanjutkan studi magister, namun biaya kuliah selalu menjadi tembok yang sulit ditembus.

Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp5 juta per semester terasa berat bagi warga Sempaja, Samarinda, yang harus menyeimbangkan pekerjaan dan pendidikan.

Hingga suatu hari, sebuah unggahan di media sosial mengubah semuanya.

Ia membaca tentang Program Gratispol Pendidikan Kaltim program yang menanggung biaya kuliah dari SMA hingga S3. Informasi singkat itu menjadi titik balik.

“Karena gratis,” kata Bunga lugas saat ditanya apa yang membuatnya langsung mendaftar.

Keputusan sederhana itu telah memberikan harapan panjang untuk keberlanjutan pendidikannya.

UKT Tercover, Beban Hilang, Ruang Baru Terbuka

Kini Bunga menempuh S2 Hukum Keluarga di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda tanpa perlu memikirkan biaya UKT.

“Manfaatnya jadi tidak bayar kuliah. Pendapatan bisa dialokasikan ke hal lain yang juga penting. Sangat meringankan,” ucapnya.

Lebih dari sekadar bebas biaya, Bunga merasakan peluang baru yang tidak pernah ia bayangkan: ruang belajar yang lebih luas serta relasi akademik yang beragam.

“Oh pasti, dengan program ini saya dapat ilmu baru dan relasi yang lebih luas,” tambahnya.

Gratispol bukan sekadar bantuan, tetapi pendorong kepercayaan diri untuk menapaki karier lebih jauh.

Menguatkan Karier sebagai Lawyer dan Pengabdian untuk Masyarakat

Bunga kini bekerja sebagai lawyer, profesi yang membuatnya bersinggungan langsung dengan masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum.

Pendidikan bagi Bunga bukan untuk dirinya sendiri tetapi kembali kepada publik.

“Dengan pendidikan ini, saya bisa membantu masyarakat yang membutuhkan pekerjaan saya,” tuturnya.

Ia juga berencana berkontribusi lebih besar untuk Kalimantan Timur, terutama dalam penguatan layanan hukum dan pendampingan masyarakat.

Harapan Bunga: Gratispol Harus Lebih Luas dan Transparan

Meski sangat terbantu, Bunga tetap memberikan pandangan kritis. Ia berharap program ini menjangkau lebih banyak mahasiswa Kaltim tanpa kecuali.

“Semoga semua mahasiswa Kaltim bisa merasakan manfaatnya. Agar anak-anak muda Kaltim berpendidikan semuanya,” katanya.

Ia juga menegaskan pentingnya tata kelola yang baik.

“Pastikan pengelolaan dana dilakukan transparan dan akuntabel, supaya bantuan tepat sasaran,” ujarnya.

Catatan untuk Pendidikan Kaltim: Infrastruktur dan Teknologi Masih PR Besar

Sebagai warga yang merasakan langsung tantangan pendidikan di daerah, Bunga menilai ada beberapa hal yang perlu diperkuat agar lebih banyak anak muda Kaltim bisa menyelesaikan sekolahnya.

Di antaranya percepatan pembangunan sekolah di daerah sulit dijangkau, memperluas beasiswa dan bantuan pendidikan, meningkatkan fasilitas dan daya tampung sekolah hingga optimalisasi teknologi untuk pembelajaran.

Menurutnya, Gratispol adalah langkah besar, tetapi pemerataan kualitas pendidikan tetap harus menjadi fokus.

Bagi Bunga, Gratispol bukan hanya soal biaya kuliah, tetapi kesempatan untuk mewujudkan mimpi yang dulu terasa jauh.

Ia bisa melanjutkan pendidikan, memperkuat kariernya sebagai lawyer, dan membuka ruang untuk mengabdi lebih besar pada masyarakat Kaltim.

“Kalau ada kesempatan, saya pasti ingin berkontribusi untuk Kaltim,” tutupnya. (Adv Diskominfo Kaltim)

Editor: Nur Alim

Related posts

Membuka Akses Pendidikan, Gratispol Kaltim Antar Refly Kembali ke Bangku Kuliah

Rizki

3 Dekade Mengabdi, ASN Dinsos Kaltim Arbain Terima Satyalancana Karya Satya

Firda

Pemprov Kaltim Siapkan Rekomendasi Pendidikan Lanjutan bagi ASN

Firda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page