Siluq Ngurai. infosatu.co – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi mengatakan, melalui program pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), akses listrik di desa dapat meningkat, sehingga masyarakat pedesaan dapat menikmati manfaat teknologi dan peningkatan kualitas hidup.
“Program bantuan PLTS bagi masyarakat pedesaan, perbatasan maupun masyarakat yang berdomisili di pulau terluar secara bertahap akan kita tuntaskan, sehingga tidak ada lagi desa yang gelap pada malam hari dan desa akan memiliki sumber listrik yang dapat diandalkan dan berkelanjutan, serta dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” kata Hadi di Siluq Ngurai, Senin (15/5/2023).
Hadi menyadari, arus listrik merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi penerangan setiap masyarakat pedesaan. Faktanya, masih banyak desa di Indonesia, tak terkecuali Kaltim yang belum memiliki akses listrik memadai.
Untuk mengatasi permasalahan inilah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim di bawah kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi meluncurkan program bantuan PLTS sejak tahun 2021 sampai 2023 sebagai solusi yang tepat.
“Program ini telah memberikan manfaat yang besar kepada warga khususnya pedesaaan, perbatasan maupun masyarakat yang tinggal di pulau terluar di enam Kabupaten di Kaltim, yaitu Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Berau, Paser, Mahakam Ulu dan Kabupaten Kutai Timur,” paparnya.
Kampung/desa di Kabupaten Kutai Barat yang telah mendapatkan bantuan PLTS, lanjut Hadi, diantaranya Desa Muara Ponaq Kecamatan Siluq Ngurai, Kampung Tanjung Soke Kecamatan Bongan (29,4 kWp), Kampung/Desa Deraya dan Lemper Kecamatan Bongan (70,16 kWp) dan Desa Ujoh Halang Kecamatan Tering (37,94 kWp).
Kepala Kampung/Desa Muara Ponaq Kecamatan Siluq Ngurai Kabupaten Kutai Barat Rudianto menuturkan, bantuan PLTS sebesar 350 VA dapat menerangi sebanyak 56 rumah warga Kampung Muara Ponaq yang terdiri 86 kepala keluarga (KK) dan 1.023 jiwa.
Ia dan masyarakat Kampung Muara Ponaq pun merasa bersyukur atas bantuan PLTS, sehingga warga dapat terbantu untuk penerangan di malam hari. Rudianto juga berharap, ke depan, Pemprov Kaltim dapat menambah kuota dan daya PLTS, sehingga bisa menerangi rumah warga sampai pagi.
“Itu juga tergantung cuaca, kalau matahari cerah, bisa sampai pagi, tapi kalau musim penghujan hanya bisa sampai pukul 01.00 Wita,” ungkapnya.
Rudianto atas nama kampungnya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemprov Kaltim, khususnya kepada Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wagub Kaltim Hadi Mulyadi yang telah memberikan bantuan PLTS tersebut.
“Masyarakat kampung Muara Ponaq sudah terang benderang dan tidak gelap lagi pada malam hari,” pungkasnya.