Samarinda, infosatu.co – Rumah Jabatan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) pada Jumat sore, 6 Juni 2025, mendadak dipadati ribuan manusia.
Agenda ramah tamah yang semula dirancang sebagai pertemuan internal jajaran perangkat daerah itu, berubah menjadi hajatan akbar warga.
Sejak pukul 14.30 WITA, masyarakat dari berbagai penjuru Kalimantan Timur mulai memadati kawasan rumah jabatan milik Wakil Gubernur Seno Aji, melampaui ekspektasi panitia penyelenggara.
Tak tanggung-tanggung, jumlah kehadiran yang semula ditargetkan maksimal dua ribu orang, justru membengkak hingga ribuan.
Warga datang tanpa henti, membawa serta anak-anak dan anggota keluarga lain.
Sementara area ruang tengah yang disediakan untuk menjamu para undangan nyaris tak mampu menampung seluruh hadirin.
Kepadatan mulai terasa sejak awal acara, namun tidak menyurutkan semangat warga untuk menyapa langsung pemimpin daerah mereka.
“Ini over kapasitas, targetnya cuma 1.000–2.000 tapi ternyata yang hadir lebih dari ribuan warga. Waduh,” ujar Seno Aji di tengah kerumunan yang terus bergerak.
Respons spontan itu menggambarkan keterkejutan sekaligus kegembiraan Seno menyaksikan sambutan warga yang begitu meriah.
Ia memaknai antusiasme tersebut sebagai cerminan kedekatan emosional antara rakyat dan pemimpinnya.
Tak sekadar datang, warga yang hadir berasal dari berbagai wilayah, termasuk Palaran, Tenggarong, hingga kawasan Samarinda dan Kukar.
Mereka membaur tanpa sekat, termasuk tokoh-tokoh lintas agama yang turut memperkaya suasana kebersamaan.
“Kerukunan juga hadir semua di sini. Konghucu, Buddha, Kristen, semua hadir. Ini luar biasa,” kata Seno.
Tak ada pagar pembatas atau jarak formal. Warga yang datang diarahkan masuk ke ruang utama rumah jabatan, tempat Seno Aji dan istri menyambut secara langsung.
Tidak ada protokoler berbelit. Sapaan hangat, senyum ramah, dan ajakan foto bersama menjadi benang merah suasana yang cair.
Lebih dari sekadar seremoni, bagi Seno Aji, pertemuan ini adalah upaya memperkuat koneksi antara pemerintah dan masyarakat.
Momentum Iduladha menjadi bingkai emosional yang mempererat kebersamaan.
Ia menyampaikan harapan agar warga Kaltim tetap sehat dan sejahtera di tengah dinamika pembangunan yang terus berjalan.
“Kita doakan mereka sehat dan mereka juga akan bertambah ekonominya ke depan, dan Kalimantan Timur jadi sejahtera,” ucapnya.
Ketika ditanya apakah ledakan antusiasme ini dapat dimaknai sebagai bentuk penghargaan terhadap dirinya, Seno menjawab dengan nada merendah.
Ia menegaskan bahwa kehadiran rakyat bukanlah bentuk pemujaan, melainkan wujud dari hubungan timbal balik yang sehat antara pengelola pemerintahan dan publiknya.
“Kita bersyukur warga mencintai kita. Dan tentu saja kita semua bekerja di sini adalah untuk masyarakat Kalimantan Timur,” katanya.
Acara berjalan dalam suasana hangat meski tantangan teknis tidak bisa dihindari.
Panitia harus bekerja ekstra keras mengatur lalu lintas manusia yang terus mengalir.
Pembagian konsumsi dilakukan terbuka, tanpa diskriminasi undangan atau status.
Petugas keamanan dari unsur internal turut dikerahkan untuk menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya kegiatan.
Beberapa tokoh agama dan ketua RT tampak hadir dan bersilaturahmi langsung dengan Wakil Gubernur.
Tak hanya simbolik, kehadiran mereka mempertegas pesan utama dari kegiatan ini: merawat harmoni, menjalin komunikasi, dan mempererat simpul-simpul sosial yang menjadi kekuatan utama Kalimantan Timur.
“Kita mohon maaf apabila apa adanya di sini memang over kapasitas. Tapi yang penting warga bisa datang silaturahmi, dan semuanya sehat,” ujar Seno.
Ramah tamah ini menjadi penutup rangkaian aktivitas pemerintahan di pekan pertama Juni menjelang libur Iduladha.
Di tengah padatnya agenda birokrasi, momen perjumpaan semacam ini menjadi ruang jeda yang penuh makna.
Ia bukan sekadar pesta sore, melainkan penegasan bahwa relasi antara pemimpin dan rakyat dibangun dari kedekatan, bukan dari sekat dan formalitas. (Adv/diskominfokaltim)
Editor : Nur Alim
