Samarinda, infosatu.co – Festival Mahakam (Fesma) 2023 di Kota Samarinda tidak sekadar perayaan seni dan budaya. Namun sebagai upaya konkret dalam pelestarian warisan budaya sekaligus pengembangan kota.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun saat membuka Fesma 2023 di Taman Bebaya, Jalan Slamet Riyadi, Samarinda. Menurutnya, kegiatan itu merupakan bagian dari upaya membangun karakter bangsa melalui kekayaan budaya.
“Saya meyakini untuk membangun karakter bangsa paling efektif adalah lewat budaya,” tegas Andi Jumat malam, (24/11/2023).
“Dalam era modern, tantangan hadir dengan perubahan budaya. Tetapi Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa memacu kebangkitan budaya daerah jika didukung oleh masyarakat dan pemerintah,” tambahnya.
Melalui Fesma, budaya daerah diharapkan tetap eksis dan terpacu untuk semakin berkembang. Maka, penyelenggarannya bertujuan menjadi tonggak pelestarian sungai sebagai aset berharga bagi Kota Samarinda.
Festival ini juga digadang-gadang menjadi panggung utama untuk menggali potensi Sungai Mahakam sebagai destinasi wisata unggulan.
“Fesma akan menjadi wadah penting untuk merawat, menggali, dan mempromosikan Sungai Mahakam sebagai destinasi unggulan. Lebih dari sekadar seni dan budaya, festival ini mengajak kolaborasi untuk mengubah sektor-sektor lainnya, dari kebersihan hingga fasilitas publik,” jelasnya.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mencontohkan keberhasilan Jepang dan Korea Selatan dalam mengelola budaya yang menjadi faktor pendukung kunci kesuksesan bangsa. Dengan Fesma, ia optimistis Samarinda dapat lebih maju dan berkembang.
“Dalam upaya melestarikan warisan budaya, kita dapat mencontoh Jepang dan Korea Selatan yang maju melalui desain kebudayaan. Dengan Fesma, Samarinda memiliki peluang untuk menjadi katalisator perubahan holistik, melibatkan semua potensi yang dimiliki,” imbuhnya.
Dengan alasan itu, dorongan untuk mendukung suksesnya Fesma juga disuarakan kepada seluruh lapisan masyarakat, dunia usaha, akademisi, serta komunitas seni budaya. Hal ini bukan sekadar tentang pelestarian budaya, melainkan penciptaan perubahan positif di berbagai sektor.
“Saya juga mengajak masyarakat untuk mendukung festival ini dengan kolaborasi yang baik,” imbuhnya.
Dengan tema “Samarinda Kembali ke Mahakam,” Fesma 2023 akan menampilkan serangkaian kegiatan menarik seperti pameran UKM, bazar kuliner, lomba memancing. Tidak ketinggalan konser amal dari musisi tanah air juga digelar dalam serangkaian kegiatan Fesma.
Melalui festival ini, Pemkot Samarinda berupaya menggali potensi pariwisata dan ekonomi kreatif warga. Tentunya, kejayaan Sungai Mahakam yang dulunya menjadi urat nadi mobilitas dan kemakmuran warga kota juga diangkat dalam kegiatan tersebut.
Adapun harapan besar dari terselenggaranya Fesma dapat meningkatkan kecintaan, kepedulian, pelestarian, dan pemanfaatan Sungai Mahakam lokal oleh warga Samarinda.
Keberadaan sungai itu diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya bagi warga dan generasi mendatang.