Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyoroti sejumlah tantangan penting yang akan dihadapi pada tahun 2025, seiring meningkatnya laju pertumbuhan penduduk yang kini mencapai 2,5 persen per tahun.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menekankan bahwa peningkatan jumlah penduduk akan berdampak langsung pada kebutuhan lahan perumahan, logistik, serta penguatan sarana dan pelayanan publik.
“Konsekuensi dari sebuah kota adalah peningkatan jumlah penduduk karena menjadi destinasi pencari kerja, pendidikan, dan tempat tinggal. Maka, kita butuh kesiapan dalam hal ketersediaan logistik, sarana prasarana, dan layanan publik,” ungkapnya Wali Kota dalam keterangannya.
Ia menambahkan, untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Diperlukan sinergi lintas sektor guna menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Dalam hal kondisi ekonomi, Andi Harun menyebut meskipun terjadi perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya, laju pertumbuhan ekonomi di Kota Samarinda masih berhasil bertahan di atas angka 8 persen.
“Ini pencapaian yang tidak mudah, bahkan melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional,” tuturnya.
Capaian tersebut, menurutnya, juga menjadi salah satu alasan Samarinda memperoleh status kapasitas fiskal sedang dari pemerintah pusat, yang menunjukkan bahwa kota ini mampu melakukan pembangunan secara efisien meski dengan keterbatasan anggaran.
“Kuncinya adalah pada pengelolaan keuangan yang tepat. Kita tetap bisa membangun berbagai sektor meskipun anggaran kita terbatas,” pungkasnya.