Jakarta, infosatu.co – Setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Agustus 2024, Supratman Andi Agtas melakukan serah terima jabatan (sertijab) Menteri Hukum dan HAM bersama Yasonna H. Laoly di Gedung Graha Pengayoman, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Dengan latar belakang sebagai politisi yang berpengalaman di Parlemen, Supratman membawa pendekatan berbeda dalam memimpin Kemenkumham. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan kementerian dalam melayani masyarakat.
Namun, Supratman juga menyiratkan bahwa pergantian pucuk pimpinan tidak boleh dianggap sebagai alasan untuk adanya perpecahan.
“Kita harus memahami bahwa keberhasilan tidak bisa diraih sendiri-sendiri. Kolaborasi itu mutlak diperlukan. Saya menginginkan soliditas tetap terjaga meskipun kepemimpinan berubah,” tegas Supratman.
Jika melihat latar belakang Supratman yang selama ini berkiprah di dunia politik dan hukum, penekanannya pada kerja tim di Kemenkumham adalah cerminan dari pengalaman panjangnya berinteraksi dengan berbagai pihak di DPR. Di balik setiap regulasi yang sukses dirumuskan, selalu ada kerjasama yang solid antara berbagai elemen, dan itulah prinsip yang ingin dibawanya ke Kemenkumham.
Di sisi lain, Yasonna H. Laoly, yang telah menakhodai Kemenkumham sejak 2014, tidak luput dari pujian Supratman. Menurutnya, apa yang telah dicapai oleh Yasonna merupakan warisan berharga yang harus dilanjutkan. Namun, Supratman juga membuka ruang untuk perbaikan pada area yang dirasa masih kurang.
“Kita tidak boleh berpuas diri. Apa yang kurang, mari kita perbaiki bersama. Jangan berhenti di sini,” ucapnya dengan nada penuh semangat.
Menariknya, Supratman mengungkapkan amanat langsung dari Presiden Joko Widodo untuk segera menyelesaikan Rancangan Undang-Undang Perkoperasian, yang sempat dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Ini menandakan betapa strategisnya peran Kemenkumham dalam penyelesaian regulasi yang berpengaruh pada sektor ekonomi nasional, terutama koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia.
Sementara itu, Yasonna dalam pidato perpisahannya, menegaskan keberhasilan Kemenkumham selama masa jabatannya tidak lepas dari dukungan dan kebersamaan seluruh pegawai. Ia berharap kerja sama ini akan terus berlanjut di bawah kepemimpinan Supratman.
“Kemenkumham tidak bisa berjalan hanya dengan satu orang. Semangat kebersamaan inilah yang telah membuahkan berbagai pencapaian yang kita nikmati hari ini,” ujar Yasonna.
Di mata banyak pihak, Supratman memiliki modal besar untuk membawa Kemenkumham lebih maju. Pengalaman politiknya yang matang serta kemampuannya menjalin komunikasi dengan berbagai pihak diyakini akan menjadi kekuatan utama dalam menjalankan tugasnya.
Sebagai putra Sulawesi Tengah, Supratman membawa harapan baru bagi kementerian ini, sekaligus meneruskan tongkat estafet dari pendahulunya.
Supratman Andi Agtas, yang lahir pada 28 September 1969, kini memulai babak baru dalam karirnya, dengan tantangan besar di hadapannya, yakni memastikan Kemenkumham terus berinovasi dan berkontribusi terhadap pembangunan hukum yang berkeadilan di Indonesia.