infosatu.co
PENDIDIKANSamarinda

Puluhan Pelajar Terjaring Razia Satpol PP di Warnet Usai USBN

Penulis ; Hartono – Editor : Eres

Samarinda,infosatu.co– Sedikitnya 18 anak usia sekolah terjaring operasi rutin yang dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Samarinda di sejumlah warnet, Kamis (21/3/2019).

BACA JUGA :Asprov PSSI Kaltim Kantongi 4 Nama Calon Pelatih untuk Squad Pra-PON Kaltim

Sedikitnya, empat warnet pagi tadi disambangi petugas. Yakni di Jalan Gatot Subroto, Jalan Sentosa, Jalan Kemakmuran dan Jalan Kehewanan. Target operasi sesuai laporan masyarakat yang kerap melihat siswa keluar masuk warnet.

Para pelajar yang diamankan terdiri dari 4 pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), 7 siswa SMP, 3 pelajar SMA, sedangkan 4 anak lainya sudah tidak mengenyam pendidikan di bangku sekolah lagi.

BACA JUGA :Yunus Nusi Protes, Gusti Randa Bukan Plt Ketum PSSI

Kasi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Kota Samarinda, Boy Leonardo Sianipar menerangkan pihaknya sudah sering memberikan peringatan maupun imbauan kepada pengelola warnet agar tidak menerima pelajar yang masih menggunakan seragam. Namun tetap saja, dalam setiap operasi yang digelar masih ditemukan pelajar yang terjaring operasi serupa.

“Ada 18 anak usia pelajar yang diamankan. Beberapa di antaranya bahkan masih menggunakan seragam. Sebagian terdapat siswa SMA yang kedapatan di warnet usai mengikuti USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional),” kata Boy Leonardo Sianipar, Kamis (21/3/2019).

Petugas kemudian melakukan pendataan kepada 18 anak tersebut. Selain itu, guna memberikan efek jera petugas juga meminta remaja-remaja ini untuk menghafalkan Pancasila dan lagu nasional.

BACA JUGA :Ternyata Kopi Tidak Cuma Untuk Diminum, Tapi Bisa Ngusir Nyamuk

Anak yang tidak mampu menghafal Pancasila diberi hukuman push up. Petugas juga mewajibkan pihak orang tua anak yang terjaring razia untuk menjemput langsung putra-putri mereka di Kantor Satpol PP Kota Samarinda.

Sekedar diketahui, para anak yang masih berstatus pelajar dan terjaring razia kali ini akan dilaporkan ke pihak sekolah masing-masing.

“Pasti kita beri tahu orangtua mereka, karena jangan sampai ada orang tua mengira anaknya hilang. Setelah itu kita beri tahu pihak sekolah agar semua dapat bersinergi,” tegas Boy lagi.

Sedangkan saat petugas akan melakukan penyitaan terhadap server dan unit komputer mendapat perlawanan dari pemilik warnet.

“Jadi para pelajar menyiasati dengan mengganti baju biasa. Kita sudah beberapa kali tegur pengelola, agar tidak menerima anak pada jam efektif belajar di kelas. Namun, untuk kali ini kita tidak ambil servernya, biasanya kita cabut dan sita,” tandasnya. (*)

Related posts

Selama 6 Bulan Universitas Paramadina Kukuhkan 3 Guru Besar akan Menyusul 14 Lagi

Nur Alim

Dukung Gratispol, Unmul Ajak Mahasiswa Promosikan Pendidikan Gratis Kaltim

adinda

Unmul Samarinda Tuan Rumah Mukernas BEM se-Indonesia XI, Delegasi 18 Wilayah Kumpul

adinda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page