infosatu.co
KALTIM

Produk PT Istana Lebah Tembus Pasar Ekspor Omzet Capai Rp219 Juta

Teks: Direktur PT Istana Lebah, Abdurrahman Mochtar

Samarinda, Infosatu.co – Potensi bisnis madu dan produk turunannya terbukti mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.

PT Istana Lebah, salah satu pelaku usaha madu di Kalimantan Timur (Kaltim), mencatat capaian omzet yang cukup tinggi berkat diversifikasi produk dan dukungan pasar yang terus berkembang.

Direktur PT Istana Lebah, Abdurrahman Mochtar, mengatakan pihaknya tidak hanya memasarkan madu murni, tetapi juga berbagai produk turunan lebah yang memiliki nilai jual tinggi.

Lilin lebah, misalnya, dimanfaatkan untuk bahan dasar kosmetik hingga batik, bahkan permintaannya datang dari luar negeri.

“Selain madu, lilin lebah juga kami olah untuk bahan kosmetik seperti minyak rambut dan pomade. Permintaan untuk batik banyak datang dari Pekalongan, bahkan sampai Malaysia dan Singapura,” jelas Abdurrahman, Selasa, 26 Agustus 2025.

Produk minuman olahan madu turut menjadi andalan, di antaranya honey lemon dan honey jahe.

Dengan kemasan beragam ukuran, PT Istana Lebah mampu menjangkau berbagai segmen konsumen.

Harga produk dibanderol mulai Rp15 ribu untuk botol 50 mililiter, Rp35 ribu untuk 100 mililiter, Rp75 ribu untuk 250 mililiter, hingga Rp200 ribu untuk kemasan 1 kilogram.

“Untuk madu Trigona biasanya lebih mahal karena jenisnya berbeda, sementara madu hutan bisa lebih terjangkau. Kami ingin semua lapisan masyarakat bisa menikmati manfaat madu,” tambahnya.

Abdurrahman mengungkapkan, permintaan madu melonjak tajam pada masa pandemi COVID-19 karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga daya tahan tubuh.

Lonjakan itu sempat membuat omzet bulanan PT Istana Lebah sempat menyentuh angka Rp219 juta.

“Kalau rata-rata normal omzet sekitar Rp60 juta per bulan, tapi saat pandemi permintaan naik tajam, bisa sampai Rp219 juta. Itu membuktikan bahwa madu punya peran penting untuk kesehatan,” ungkapnya.

Untuk menjaga ketersediaan produk, PT Istana Lebah tidak hanya mengandalkan madu hutan dari daerah Batu Dinding, Hutan Lindung Sungai Wain, dan Kedang Kepala, tetapi juga melakukan budidaya lebah di Balikpapan dan Manggar.

Perusahaan bahkan mengirimkan bibit lebah ke berbagai daerah, termasuk 300 koloni yang baru-baru ini dikirim ke Tenggarong.

Dengan strategi diversifikasi produk, pengembangan budidaya, serta penetrasi pasar ekspor, PT Istana Lebah menargetkan peningkatan kapasitas produksi di tahun-tahun mendatang.

Pihaknya juga berharap pemerintah daerah terus memberikan ruang promosi seperti Kaltim Expo untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk lokal.

“Kalau ada pameran, kami bisa lebih dikenal dan lebih banyak pesanan. Apalagi sekarang konsumen tidak hanya dari Kaltim, tapi juga luar daerah bahkan luar negeri,” tutupnya.

Related posts

60 Tahun Bankaltimtara: 6 Dekade Inovasi, Dedikasi, Sinergi Bumi Etam – Bumi Paguntaka

Emmy Haryanti

Kwarda Kaltim Belajar Jurnalistik di RRI Samarinda, Cetak Kader Humas Digital Pramuka

Rizki

Polda Kaltim Luncurkan Sepeda Ontel Perkuat Integritas dan Digitalisasi Administrasi Polisi

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page