Kukar, infosatu.co – Dalam upaya memerangi stunting, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik meresmikan program intervensi di Poskesdes Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (12/6/2024).
Acara ini dihadiri oleh pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, seperti Bupati Edi Damansyah, kepala BKKBN, perwakilan dari Dinas Kesehatan, serta berbagai organisasi perangkat daerah dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Akmal memberikan apresiasi atas dedikasi dan upaya berkelanjutan dari Pemkab Kukar dalam mengatasi stunting. Ia menekankan bahwa inisiatif ini adalah langkah penting dalam memobilisasi aksi pencegahan stunting di seluruh Kaltim.
“Kukar telah menunjukkan dedikasi luar biasa dengan menurunkan angka stunting secara signifikan hingga 9 persen, ini adalah prestasi yang luar biasa,” kata Pj Gubernur Kaltim.
Namun, ia mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai target penurunan stunting secara nasional, yakni hingga 14 persen. Target itu sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo.
Akmal menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antarsektor, termasuk pemerintah daerah dan komunitas untuk mencapai target tersebut.
“Provinsi ini harus belajar dari Kukar tentang koordinasi inisiatif pencegahan stunting. Penurunan dari 23,9 persen ke 22,9 persen di tingkat Kaltim mungkin terlihat kecil, tetapi usaha yang dilakukan sangatlah signifikan,” tambahnya.
Akmal Malik juga menyoroti peran vital sekitar 258 posyandu di Kukar dalam pencegahan stunting. Ia berharap inisiatif ini dapat memotivasi semua posyandu dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan partisipasi aktif dalam pencegahan stunting.
Ia juga memberikan peringatan kepada instansi terkait yang belum maksimal dalam menjalankan fungsinya. “Jabatan adalah tanggung jawab, bukan hanya sekedar posisi. Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan harus lebih giat dalam upaya pencegahan stunting,” tegasnya.
Lebih lanjut, Akmal Malik menekankan pentingnya penggunaan data dan pengamatan untuk mengidentifikasi dan menangani area yang membutuhkan intervensi lebih lanjut. Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperkuat upaya pencegahan stunting di wilayah se-Kaltim.
Menutup sambutannya, ia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam memerangi stunting di Kaltim. Kemudian, memastikan setiap tindakan yang diambil memberikan dampak positif bagi kesehatan dan masa depan generasi muda.