Balikpapan, infosatu.co – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melalui anak perusahaannya PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dan PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field menyelenggarakan Forum Komunikasi Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Tahun 2024.
Acara yang bertujuan mendorong kinerja unggul dalam keselamatan bersama mitra perusahaan itu berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Selasa (21/5/2024).
Acara ini dihadiri sejumlah pihak, di antaranya HSE Senior Analyst Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Adi Mulawarman, SVP HSSE PT Pertamina (Persero) Lelin Eprianto, Kabag Ops Ditlantas Polda Kaltim AKBP Bangun Isworo, dan jajaran manajemen Zona 9 Subholding Upstream Pertamina.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan komitmen mitra kerja dan pelopor keselamatan berlalu lintas bersama manajemen Zona 9 dan Ditlantas Polda Kaltim.
Para peserta forum mendapatkan paparan dari HSSE Zona 9 dan mitra kerja terkait operasional pengeboran dan operasi serta dukungan lainnya.
General Manager Zona 9 Andre Wijanarko menegaskan bahwa keselamatan adalah aspek terpenting dan landasan utama dalam seluruh kegiatan operasional dan bisnis perusahaan. Kinerja keselamatan yang unggul, menurutnya, akan mendukung keberhasilan dan keberlanjutan operasi perusahaan.
“Kami menerapkan Pertamina Corporate Life Saving Rules (CLSR) dan HSSE Golden Rules sebagai prinsip-prinsip utama dalam membangun budaya selamat di seluruh lingkungan perusahaan,” kata Andre melalui keterangan persnya, Kamis (6/6/2024).
“Kami juga senantiasa menjalankan praktik-praktik keselamatan terbaik di industri hulu migas nasional dan global untuk menghasilkan energi yang selamat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” lanjutnya.
HSE Senior Analyst SKK Migas Adi Mulawarman menambahkan bahwa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan perusahaan mitra kerja memiliki kewajiban mengendalikan risiko agar operasi dan produksi berjalan aman.
“KKKS juga wajib membina dan mengelola kinerja Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan atau K3LL Mitra Kerja. Sehingga tujuan utama kegiatan operasi produksi migas tercapai dan tidak terkendala,” jelasnya.
SVP HSSE Lelin Aprianto menegaskan bahwa manajemen PT Pertamina (Persero) beserta seluruh subholding dan anak perusahaannya bertanggung jawab menjamin kebijakan HSSE. Maka, dikomunikasikan, dilaksanakan, dan dipatuhi oleh seluruh pekerja. Juga para mitra kerja, tamu, kontraktor, pemasok, dan konsumen.
Sinergi antara Pertamina dan mitra kerja sangat diperlukan. Sebab, 70 persen pekerjaan operasional dilakukan oleh mitra kerja. Adapun 80 persen biaya pemeliharaan digunakan untuk mitra kerja.
“Oleh karena itu, penerapan budaya HSSE Pertamina pada setiap mitra kerja sangat diperlukan agar kecelakaan dan insiden HSSE yang menimpa mitra kerja dapat dimitigasi dan diminimalisasi,” ujar Lelin.
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas di Regional 3 Kalimantan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Tahun 2023, PHI mencatatkan produksi minyak sekitar 62,1 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas sebesar 710 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
PHI terus berinovasi dan menerapkan teknologi untuk menghasilkan energi yang aman, efisien, andal, patuh, dan ramah lingkungan demi mencapai visinya sebagai perusahaan migas kelas dunia.