Bandung, infosatu.co – Gubernur Kaltim Isran Noor melalui Asisten Pemkesra Setdaprov Kaltim HM Jauhar Efendi menghadiri FGD bertajuk analisis matra darat (AMD) untuk memperkuat wilayah pertahanan ibu kota negara (IKN).

Kegiatan dibuka oleh Danseskoad Mayjen dr Anton Nugroho dan digelar di Gedung Prof Dr Satrio Seskoad, Kamis (17/6/2021).
Dalam sesi tanya jawab, Jauhar mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menyampaikan beberapa usulan di depan para peserta yang menghadiri acara tersebut.
Usulan pertama terkait, ancaman nirmiliter yaitu kekuatan pertahanan negara yang dibangun dalam kerangka pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan nasional.
Maka, nirmiliter dari internal perlu mendapatkan perhatian, seperti keterlibatan warga tempatan dalam proses pembangunan.
“Jangan sampai ada penerimaan tenaga kerja yang diskriminatif seperti rekrutmen tenaga kerja terutama sektor swasta dengan mempersyaratkan kemampuan berbahasa Mandarin,” ungkapnya.

Usulan kedua terkait ketersediaan air, mengingat Kaltim tidak tersedia sumber air tanah dengan kualitas memadai dan lebih mengandalkan air permukaan (tangkapan air hujan).
“Maka ketersediaan air bersih di luar IKN perlu mendapatkan perhatian yang serius, agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari,” jelasnya.
Selain memberikan usulan terkait nirmiliter dan ketersediaan air bersih di IKN baru, Jauhar juga memohon melalui forum ini agar memperhatikan soal kearifan lokal.
Contohnya seperti proses rekrutmen taruna TNI-AD dengan memperhatikan putra daerah Kaltim untuk ikut ambil bagian sebagai anggota TNI-AD.
“Usulan ini mendapatkan apresiasi dan akan diteruskan kepada pimpinan untuk kebijakan ke depan. Harapannya semoga pemindahan IKN Baru di Kaltim segera terwujud,” tegasnya. (editor: irfan)