Samarinda, infosatu.co – Tim Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial Kalimantan Timur (Tagana Dinsos Kaltim) melakukan road show ke sejumlah sekolah.
Kegiatan yang merupakan program “Tagana Masuk Sekolah” (TMS) ini bertujuan membekali para siswa dengan keterampilan dasar menghadapi bencana.
Berdasarkan tujuan tersebut, Tim Tagana Dinsos Kaltim telah melakukan kunjungan ke puluhan sekolah. Yang terbaru, TMS ke-39 dari 40 sekolah digelar di SMK Medika Kota Samarinda, Sabtu (2/11/2024).
Pembekalan ini diprioritaskan bagi anggota Palang Merah Remaja dan Pramuka agar mereka semakin kuat menghadapi situasi darurat.
“Kegiatan ini memberikan siswa-siswi kami bekal yang berharga. Mereka belajar cara menanggulangi berbagai bencana, baik yang terjadi di sekolah maupun di lingkungan luar, termasuk kecelakaan di jalan,” Kepala SMK Medika Musmulyadi.
Ia mengungkapkan hubungan antara pihak sekolah dengan Tagana ini dalam upaya penanggulangan bencana.
“Kesiapsiagaan ini penting agar mereka tahu apa yang harus dilakukan saat gempa atau kebakaran terjadi, baik di sekolah maupun di luar,“ ujarnya.
“Dengan adanya kegiatan ini, para siswa punya pemahaman dasar tentang tindakan yang harus dilakukan. Yang mana, pengetahuan ini sangat penting agar kondisi darurat dapat ditangani dengan baik,” tambah Musmulyadi.
Dalam program TMS kali ini, para siswa mendapatkan pelatihan teknik evakuasi korban bencana, penggunaan alat pertolongan pertama (P3K). Selain itu, metode penyelamatan seperti sistem menggendong dan penggunaan tandu.
Tidak hanya itu, para siswa juga dibekali pengetahuan mengenai peran Tagana dalam penanganan bencana.
Arif Maulana, Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Dinsos Kaltim menjelaskan tentang Tagana. Menurutnya, Tagana adalah relawan di bawah Kementerian Sosial yang memiliki tugas mendata kebutuhan dasar korban bencana, menyuplai logistik, hingga mengelola tenda pengungsian.
“Dengan adanya TMS, kami berharap siswa memiliki pengetahuan dasar yang cukup untuk melindungi diri, keluarga, serta lingkungan sekitar ketika bencana terjadi,” ujar Arif.
“Selain itu, program ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang tanggap bencana, sehingga mereka nantinya dapat menjadi aset penting dalam menghadapi situasi darurat di masyarakat,” tambahnya.
Untuk mendukung program ini, SMK Medika juga telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang, termasuk dua unit ambulans dan perlengkapan medis lainnya.
Menurut Musmulyadi, fasilitas tersebut kerap dimanfaatkan siswa dalam kegiatan medis yang diadakan oleh instansi pemerintah.
“Kami ingin membentuk siswa-siswi yang siap menghadapi dunia kerja dengan memiliki kompetensi tambahan di bidang kesehatan dan tanggap bencana. Kami menyebutnya program ‘BMW’ Bekerja, Melanjutkan, Wirausaha,“ jelasnya.
“SMK dituntut untuk membekali siswa dengan berbagai keterampilan praktis, bukan hanya akademis,” lanjut Musmulyadi.
Program TMS di SMK Medika diharapkan tidak hanya memperkuat kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana. Tetapi, juga menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan pelajar.
Dengan bekal ilmu ini, para siswa diproyeksikan menjadi relawan muda yang dapat berperan aktif dalam mitigasi dan penanggulangan bencana, baik di sekolah maupun di tengah masyarakat.