infosatu.co
PENDIDIKANSamarinda

75 Jurnalis Turun Kelapangan, Lakukan Sosialisasi Bahaya Hoaks Di Kaltim.

Penulis : Lydia – Editor : Putri

Samarinda, Infosatu.co – SMA Negeri 2 Samarinda termasuk dari 30 sekolah di 3 Kota, yang mengikuti kegiatan Anti Hoaks dalam Program Edukasi Literasi, yang berkerjasama dengan Diskominfo dan Gerakan Anti Hoaks Jurnalis Kaltim. Kamis (14/11/2019), di Aula SMAN 2 Lanti III Samarinda

Kegiatan ini, dihadiri Kepala Sekolah SMA Negeri 2, Drs. Mukhtar Lubis M.Pd, Ketua Jurnalis Anti Hoaks Kaltim, Charles Siahaan dan Narasumber, Muhammad Sukri, serta siswa-siswi SMA Negeri 2.

Kepala Sekolah SMAN 2, Drs. Mukhtar Lubis M.Pd,mengatakan bahwa permasalahan hoaks telah melanda berbagai kalangan, bahkan sudah ada yang menjadi korban.

“Program ini sangat bermanfaat, karena tidak semua pelajar mengetahui seperti apa berita hoaks itu, bahkan orang dewasa pun kadang tidak bisa membedakan berita hoaks,” ungkapnya.

Dengan adanya penyuluhan ini, harus benar-benar diungkap berita hoaks yang ada di media sosial. Ia menyarankan, kalau bisa dibikinkan aplikasi yang bisa mengontrol berita-berita hoaks.

“Kalau berita itu cepat diketahui kebenarannya, tidak mungkin menyebarkan berita yang tidak benar, kalau itu dianggap merugikan orang lain akan mendapat sanksi hukum,” tegasnya.

Perwakilan Siswa Kelas 12 IPS 1, Muhammad Ramadhani yang mengikuti penyuluhan ini mengatakan bahwa banyak sekali manfaat yang di dapatkan hari ini, terutama bagaimana cara menghadapi hoaks, dan apa saja macam-macam hoaks yang ditemui di media sosial.

“Ini sangat penting untuk kedepannya, apalagi kita menggunakan teknologi yang didalamnya bisa mengakses media sosial. Hoaks ini dibuat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, kita harus bisa menyikapi berita yang disebar oleh orang-orang yang tidak diketahui,” ungkapnya semangat.

“Kami siap memerangi hoaks, karena ini termasuk perilaku yang tidak baik dan dapat merusak negara kita, bahkan kerukunan negara kita sendiri,” sambungnya.

Ketua Jurnalis Anti Hoaks Kaltim, Charles Siahaan memilih mengadakan kegiatan ini dikalangan pelajar, dikarenakan generasi milenial sangat rentan terhadap pengaruh teknologi.

“Yang paling kita tekankan adalah rekam jejak digital. Jangan sembrono, karena jika jejak digitalnya jelek, itu akan berpengaruh kedepannya. Jejak digital tidak bisa dihapus,” imbuhnya.

Hoaks adalah salah satu senjata yang dilakukan oleh kelompok tertentu untuk mengacau, diharapkan pelajar tidak terjebak.

“Lawan dan katakan bahwa itu hoaks apabila mendapatkan berita yang tidak benar. Manfaat acara ini untuk membuat pelajar berani melawan hoaks,” terangnya.

Sementara, Mohammad Sukri, mengatakan pentingnya sosialisasi literasi dan edukasi anti hoak, hal ini untuk mengurangi penyebaran berita bohong.Menurutnya literasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi serta keterampilan, guna mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca maupun menulis.

“Dari sini kita harus bisa melihat dan berhati-hati dalam memilah berita yang benar atau bohong,” ucapnya.

Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa terus berkesinambungan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli untuk melawan berita hoaks.

“Ini harus kita lawan, dan tentunya tidak bisa dibiarkan. Banyak yang masuk jeruji besi karena hoaks,”kata Sukri yang juga owner Infosatu.co

Untuk bisa menghindari berita hoaks, Sukri menegaskan bahwa generasi milenial harus melihat dulu sumber berita, serta legalitas perusahaan yang menyebarkan berita.

“Jika ada keraguan, bisa dilihat sebagai pembanding, jangan sampai berita itu langsung di share,” tegasnya di depan siswa-siswi SMA 2.

Agama melarang kita untuk menggunjing orang lain dan bersikap bohong, serta kita harus bijak melihat berita apapun di media sosial.

Sukri juga sangat peduli pada generasi milenial Kaltim, ia menegaskan agar pemuda-pemudi Kaltim bisa berkonsultasi bersama para Jurnalis, jika mendapatkan berita hoaks di media sosial.

“Saat ada keraguan bisa menghubungi Ketua Jurnalis Anti Hoaks Kaltim, harapannya pelajar yang mengikuti kegiatan ini bisa diandalkan dan mensosialisasikan, untuk menyebarkan semua materi yang di dapat dalam kegiatan hari ini pada teman-teman lainnya,” tegasnya penuh semangat.

Diketahui kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 4-15 November dan melibatkan 1000 pelajar dan 75 jurnalis lakukan sosialisasi dan edukasi bahaya Hoak di Kaltim.

Related posts

Selama 6 Bulan Universitas Paramadina Kukuhkan 3 Guru Besar akan Menyusul 14 Lagi

Nur Alim

Dukung Gratispol, Unmul Ajak Mahasiswa Promosikan Pendidikan Gratis Kaltim

adinda

Unmul Samarinda Tuan Rumah Mukernas BEM se-Indonesia XI, Delegasi 18 Wilayah Kumpul

adinda

You cannot copy content of this page