Samarinda, infosatu.co – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Samarinda Sucipto Wasis membuka secara resmi Pendidikan dan Pelatihan Pengibar Bendera Pusaka (Diklat Paskibraka) kota tersebut, Senin (5/8/2024). Pembukaan diklat itu berlangsung di Aula MAN 2, Jalan Harmonika, Samarinda.

Dalam sambutannya, Sucipto mengungkap perbedaan antara pelaksanaan Diklat Paskibraka tahun ini dengan sebelumnya.
Pihak penyelenggara kali ini adalah Badan Kesbangpol. Organisasi perangkat daerah (OPD) itu menggantikan peran Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang sebelumnya melaksanakan diklat.
Sedangkan perbedaan pada proses seleksi peserta berubah menjadi sistem online. Tujuannya, memastikan transparansi dan keadilan tanpa intervensi.
“Seluruh peserta dipilih melalui proses seleksi ketat dan sistem baru yang dilakukan secara online. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya karena ini adalah momen berharga,” tegas Sucipto di hadapan para peserta Diklat Paskibraka.
Ia menjelaskan pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari wawasan kebangsaan, kepemimpinan, hingga cinta tanah air.
Sertifikat yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bekal berharga bagi peserta. Terutama bagi mereka yang nantinya memiliki cita-cita bergabung dengan institusi militer atau kepolisian.
Sucipto juga menekankan pentingnya disiplin, termasuk dalam menjalankan ibadah selama masa pelatihan. Ia mengingatkan agar para peserta tidak melupakan salat meskipun dalam kondisi lelah.
“Fokuslah pada latihan dan ibadah. Jangan tinggalkan salat meskipun kalian merasa capek,” pesannya.
Dalam menjalani Diklat Paskibraka tersebut, seluruh peserta ditempatkan di asrama untuk memusatkan pelatihan dan memupuk kedisiplinan serta karakter mereka.
Sucipto menambahkan bahwa peserta yang terseleksi adalah representasi generasi muda yang akan mengibarkan bendera merah putih pada upacara 17 Agustus mendatang.
“Peserta ini adalah wakil generasi muda yang akan mengibarkan bendera merah putih. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membentuk karakter mereka sesuai dengan tujuan kita,” jelasnya.
Dalam rangkaian diklat ini, para peserta akan melalui berbagai materi pelatihan. Mulai dari wawasan kebangsaan hingga latihan fisik untuk memastikan mereka siap menjalankan tugas dengan baik.
Perekrutan peserta dimulai sejak Februari dengan lebih dari 200 pendaftar. Dari jumlah tersebut, terpilih 40 peserta melalui seleksi online yang ketat dan transparan, tanpa intervensi.
Peserta merupakan perwakilan dari berbagai sekolah di Samarinda, baik swasta maupun negeri. “Dari lebih dari 200 pendaftar, hanya 40 peserta yang lolos seleksi. Prosesnya sepenuhnya online, tanpa campur tangan manual, sehingga hasilnya murni dan adil,” tambahnya.
Proses seleksi mencakup tes fisik, wawasan kebangsaan, dan berbagai kriteria lain yang dinilai secara online oleh pusat. Hasil seleksi dikirim ke pusat untuk memastikan keaslian dan murni tanpa intervensi.
“Kami berharap, dengan pemusatan pelatihan ini, semua berjalan dengan baik dan sukses. Ini adalah langkah pertama untuk meningkatkan kualitas Paskibraka di masa depan,” tutup Sucipto.