Samarinda, Infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berkomitmen untuk mengawal penerapan sembilan tematik desa yang dicanangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Salah satu pendekatan yang ditempuh adalah dengan mendorong integrasi antartematik agar pembangunan desa dapat berjalan secara simultan dan menyeluruh.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh, menyampaikan bahwa penerapan tematik desa tidak bisa dilakukan secara terpisah dan parsial.
Pemerintah daerah akan berupaya menyinergikan antarprogram tematik tersebut agar saling menguatkan satu sama lain di tingkat desa.
“Karena ada sembilan tematik, tentu nanti akan kita sinergikan juga. Kita tidak bisa memisahkan satu tematik dari yang lain. Justru ke depan kita ingin desa-desa bisa bergerak bersama dengan berbagai tematik sekaligus,” ujarnya, Senin, 4 Agustus 2025.
Ia menambahkan bahwa masing-masing tematik memiliki parameter dan indikator tersendiri.
Oleh karena itu, pendampingan dan pemantauan dari pemerintah provinsi akan difokuskan pada konsistensi implementasi agar semua tematik dapat dijalankan secara efektif sesuai konteks lokal masing-masing desa.
Sembilan tematik desa yang dimaksud merupakan bagian dari strategi nasional percepatan pembangunan desa berbasis karakteristik wilayah.
Beberapa di antaranya mencakup Desa Ramah Perempuan dan Anak, Desa Wisata, Desa Inklusif, Desa Digital, hingga Desa Hijau dan Tangguh Bencana.
“Tematik ini kan pendekatannya sesuai dengan potensi dan tantangan masing-masing wilayah. Jadi tidak harus semua desa sama, tapi bagaimana tematik-tematik ini bisa dijalankan dengan memperhatikan kesesuaian lokal. Itu yang akan kita kawal,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa pendekatan terintegrasi ini dapat meningkatkan efektivitas program layanan publik di desa.
Ketika satu desa mampu menerapkan lebih dari satu tematik secara bersamaan, maka manfaat pembangunan akan lebih terasa dan menyeluruh.
Selain itu, Puguh menyebut bahwa keberhasilan pelaksanaan tematik desa akan menjadi fondasi penting dalam penguatan daya saing daerah.
Dengan desa sebagai titik awal pembangunan, maka efeknya akan menjalar ke tingkat kabupaten hingga provinsi.
“Kalau desa kuat dari sisi pelayanan, responsif, dan adaptif terhadap isu-isu lokal maupun nasional, itu akan jadi kekuatan besar bagi daerah. Ini yang sedang kita bangun,” katanya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berencana untuk terus melakukan pemetaan, pelatihan, dan penguatan kelembagaan di tingkat desa guna mendukung penerapan sembilan tematik secara bertahap dan berkelanjutan.