Samarinda, infosatu.co – Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur (Kaltim) mendapat promosi kenaikan jabatan dan dilantik secara virtual oleh Sekjen KPU RI Bernad Dermawan Sutrisno, Rabu (5/1/2022).
Pengambilan sumpah janji jabatan pun dilakukan Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional pada Sekretariat Jendral KPU, Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU kabupaten/kota secara virtual serentak se-Indonesia.

Salah satunya, Amaliah An Nuur yang merupakan Kasubbag Teknis dan Hupmas KPU Provinsi Kaltim. Ia dipromosikan dan dilantik menjadi Sekretaris KPU Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Ditemui media ini usai pelantikan, Amaliah mengutarakan langkah awal yang akan dilakukan setelah dilantik yaitu memeriksa ulang dan memperbaiki beberapa pelaporan akhir tahun serta pemetaan terhadap Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN).
Amaliah juga akan melakukan pembenahan internal pada Sekretariat KPU Kukar karena ada beberapa ASN yang golongannya sudah mencukupi untuk bisa menjabat sebagai definitif dari kasubbag.
“Ada dua kasubbag yang posisinya masih kosong, yaitu kasubbag keuangan logistik dan kasubbag program data, jadi kita mulai dari pembenahan internal dulu. Setelah itu melakukan penguatan eksternal bersama para komisioner,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Rizki Indah Susanti yang merupakan Kabag Hukum, Teknis dan Hupmas KPU Provinsi Kaltim dimutasi ke Jawa Timur (Jatim) sebagai Kabag Hukum dan SDM Sekretariat KPU Provinsi.
Menurutnya, ASN memang dituntut siap melakukan mutasi atau rolling ke berbagai daerah. Pastinya, dengan tujuan untuk mengembangkan karir di tempat yang berbeda.
“ASN harus mengembangkan karirnya, salah satunya saya dimutasi ke Provinsi Jatim sebagai kepala bagian yang berbeda. Sesuatu yang baru dan pengembangan karir itu memang diperlukan dengan tujuan tidak hanya mengabdi untuk Provinsi Jatim namun juga agar bisa lanjut ke KPU RI,” terangnya.
Dengan jabatan barunya sebagai Kabag Hukum dan SDM, Rizki akan melakukan pemetaan pegawai terlebih dahulu sebelum akhirnya mendalami lebih banyak lagi tentang Provinsi Jatim.
“Banyak rencana tapi yang pertama melakukan pemetaan pegawai dulu terus mengetahui permasalahan apa yang terjadi di setiap kabupaten/kota. Kan Jatim ini lebih banyak kabupaten/kotanya daripada Kaltim, jadi tantangannya lebih besar juga,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, wanita yang sudah lama meniti karir di Kalimantan ini juga mengaku sedih harus berpisah dengan rekan-rekannya di KPU Provinsi Kaltim. Namun di sisi lain, ia juga merasa senang karena bisa pulang ke kampung halamannya.
“Saya sedih karena memang sudah 12 tahun dengan teman-teman, saya termasuk senior di sini. Saya mengucapkan terima kasih untuk rekan-rekan yang ada di sini atas kerja samanya selama ini,’” tutupnya. (editor: Dani)