Samarinda, infosatu.co – Program bantuan pendidikan Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) Gratispol, kini lebih menitikberatkan pada pemerataan akses pendidikan untuk mahasiswa luar daerah, terutama Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Kaltim, Dasmiah menjelaskan, bantuan pendidikan untuk mahasiswa yang menempuh studi di luar Kaltim atau luar negeri memang bersifat selektif. Difokuskan pada beasiswa berbasis prestasi dan kebutuhan daerah.
“Prioritas kita adalah pemerataan. Mahasiswa dari wilayah dengan tingkat kemiskinan tertinggi seperti Mahulu dan Kubar tentu menjadi perhatian utama karena pendidikan adalah salah satu cara untuk mengangkat kesejahteraan mereka,” jelas Dasmiah kepada awak media saat ditemui di Kantor DPRD Kaltim, usai rapat paripuna, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Berbeda dengan bantuan penuh seperti subsidi kuliah dalam provinsi, mahasiswa di luar Kaltim hanya bisa menerima bantuan jika memenuhi sejumlah syarat.
Salah satunya adalah harus berkuliah di 10 perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) atau Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia ( UI).
Selain itu, mahasiswa yang mengambil jurusan yang belum tersedia di Kaltim juga mendapatkan prioritas. Misalnya, program spesialis kedokteran, karena Kaltim masih kekurangan tenaga dokter spesialis.
“Kami juga berharap, ilmu yang mereka dapat bisa dibawa pulang untuk membangun daerah. Tidak hanya untuk pribadi, tapi kembali berkontribusi bagi Benua Etam,” pesan Dasmiah, yang pernah meraih Kepala Sekolah terbaik.
Selain itu, program beasiswa ini tidak bersifat otomatis setiap tahun. Mahasiswa penerima harus melalui evaluasi akademik tiap semester, termasuk menjaga Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang menjadi acuan.
“Nanti kalau IPK nya turun, otomatis tidak bisa lanjut untuk dapat beasiswa. Jadi betul-betul ini sistem beasiswa murni, tidak sekadar bantuan,” tegas Dasmiah.
Oleh karena itu, Pemprov Kaltim juga mendorong agar mahasiswa tetap mempertimbangkan kalau mau berkuliah di dalam provinsi.
Menurut Dasmiah, hal ini penting untuk membangun kepercayaan terhadap kualitas pendidikan tinggi di Kaltim, sembari mendorong peningkatan kapasitas perguruan tinggi lokal.
Lebih jauh, tahun ini Pemprov Kaltim menargetkan 857 penerima untuk mahasiswa yang berkuliah di Kaltim, sementara sebanyak 89 orang penerima untuk luar negeri.
“Kami menargetkan tahun depan jumlah penerima akan meningkat menjadi 892 orang untuk mahasiswa yang berkuliah di Kalimantan Timur, sementara mahasisiswa untuk luar negeri sebanyak 133 orang penerima,” tandasnya. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Nur Alim