infosatu.co
NASIONAL

Pemeliharaan Dua Rusuwa Bontang Pakai APBN

Rumah susun sewa (Rusuwa) di Kelurahan Guntung, Bontang. (foto: ist)

Bontang, infosatu.co – Pemeliharaan rumah susun sewa (Rusuwa) di Kelurahan Guntung dan Loktuan menggunakan dana APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala UPT Rusunawa Bontang Fadjriansyah Noor. Ia mengatakan bahwa kedua rumah susun tersebut masih menjadi aset pemerintah pusat.

“Rumah susun di Guntung dan Loktuan masih milik pusat,” ujarnya dihubungi infosatu.co melalui sambungan telepon, Sabtu (3/7/2021).

Untuk itu, biaya pemeliharaan atau perawatan di kedua rumah susun tersebut menggunakan APBN. Dalam hal ini melalui Kementerian PUPR.

Kendati demikian, penyaluran anggaran pemeliharaan tidak tersendat. Segala sesuatu yang menjadi kendala di rumah susun tersebut langsung diatasi.

“Saat kami minta anggaran untuk pemeliharaan respon pemerintah pusat cepat, tidak sampai melewati tahun,” jelas Fadjri.

Ia menambahkan alur permintaan anggaran pemeliharaan tersebut dengan mengirim list kerusakan atau yang akan dibenahi kemudian dilaporkan kepada Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Kementerian PUPR di provinsi.

Adapun yang diusulkan biasanya kerusakan yang sudah tidak bisa diatasi.

“Yang sudah pernah diusulkan seperti kebutuhan toilet, pipa air yang lepas lantaran lama tidak dipakai sehingga plafon bisa lepas karena letak pipa di atas plafon,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa hasil dari retribusi kedua rumah susun itu masuk dalam kas daerah.

“Masuk kas daerah karena setiap bulan kami transfer ke daerah,” terang Fadjri.

Informasi dari Plt Kepala Rusunawa terdahulu, sementara ini kedua rumah susun itu dapat menyetorkan sebesar Rp 27 juta per bulan. Dimana rumah susun di Guntung sebesar Rp 1 jutaan sedangkan di Loktuan Rp 26 jutaan. (editor: Irfan)

Related posts

Kasus Satria Arta, Menkum: Jadi Tentara Asing, Langsung Bukan WNI

Adi Rizki Ramadhan

Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih: Langkah Awal Menuju Kedaulatan Ekonomi Rakyat

adinda

Harvesting Hope, Kemitraan Riset Indonesia-Australia Solusi Bagi Petani Garam di Madura

Dewi

Leave a Comment

You cannot copy content of this page