
Penulis : Nada – Editor : Sukri
Samarinda, infosatu.co – Demonstrasi yang dilakukan Aliansi Kaltim Bersatu,dimana kemarin, Senin 30 September 2019, merupakan aksi jilid ke-3 dengan tuntutan yang sama.Dalam aksi yang digelar para mahasiswa dan juga pelajar membuat para anggota dewan turun tangan mengajak dialog namun gagal dan mahasiswa lebih memilih orasi di depan pintu pagar Gedung DPRD Kaltim.
Dalam tiga kali melakukan aksi, terlihat ricuh antara mahasiswa dan pihak kepolisian. Mahasiswa yang turun ke jalan juga merusak beberapa fasilitas umum di depan Gedung DPRD Provinsi Kaltim.
Ketua DPRD Provinsi Kaltim Makmur HAPK, yang hari ini resmi dilantik, Senin (01/10/2019), turut memberikan tanggapan terkait aksi mahasiswa
“Taman yang ada didepan Gedung DPRD Kaltim, pagarnya rusak. Mungkin lebih baik kalau taman itu tidak perlu lagi dipagar,” ungkapnya usai pelantikan.
Makmur,mengatakan bahwa untuk penjagaan fasilitas umum tersebut, mari sama-sama kita jaga dengan baik.
“Pagar tepat di depan Gedung DPRD Provinsi sudah cukup baik. Kita juga perlu adanya pengamanan,” ujarnya.
Disinggung masalah kerugian akibat kerusakan tersebut, Makmur berkata bahwa dirinya belum tahu pasti berapa nominalnya.
“Harapan kita kepada adik-adik mahasiswa, kalau nanti datang ke dewan yah silahkan saja. Tidak kita larang. Tetapi jangan merusak karena ini milik rakyat. Kalau diperbaiki juga menggunakan uang rakyat,” tuturnya.
Sementara, Sekretaris Dewan DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Ramadhan, turut memberikan tanggapan berkaitan kerusakan akibat aksi .
“Belum dirumuskan berapa nominalnya. Karena demonya masih berlanjut, kita tidak tahu kapan berakhir demo ini,” katanya.
Muhammad Ramadhan memberitahukan, bahwa faktor lainnya ialah anggaran yang belum tersedia.
“Nanti kita hitung lah, berita acara terkait kerusakan juga akan kita buat. Analisa kerugiannya masih belum kita hitung, nanti ada inventarisasi dibagian umum,” tambahnya.
Muhammad Ramadhan mengatakan, untuk taman yang diluar mungkin akan dialih fungsikan menjadi taman publik.
“Masih akan dipikirkan, karena harus dirumuskan dengan baik, mungkin bisa jadi taman publik juga,” tutupnya.