
Samarinda, infosatu.co – Meningkatnya tindakan premanisme yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas) kembali mendapat peringatan serius dari Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, Agus Suwandy.
Ia menegaskan bahwa premanisme hanya dilakukan oleh oknum, bukan merepresentasikan seluruh lembaga ormas sah.
Berdasarkan data Badan Kesbangpol Kaltim, terdapat 3.468 ormas terdaftar, namun hanya 931 yang aktif per April 2025.
Jumlah ini menegaskan bahwa mayoritas ormas tetap beroperasi secara legal dan patuh hukum.
Agus mengatakan bahwa tindakan kekerasan dan intimidasi yang mengatasnamakan ormas adalah ulah individu, bukan identitas resmi ormas.
“Tidak ada ormas yang melakukan premanisme, mereka hanya oknum,” ujarnya kepada awak media di Kantor DPD Gerindra Kaltim, Sabtu, 7 Juni 2025.
Ia juga mengingatkan fasilitas AD/ART dalam ormas legal, sama sekali tidak mengizinkan kekerasan atau tindakan sewenang-wenang.
Agus meminta supaya publik berhati-hati dalam menyikapi aksi menggunakan atribut ormas, karena kesalahan segelintir oknum dapat mencoreng institusi yang selama ini berkontribusi nyata secara sosial.
Lebih lanjut, Agus mendorong masyarakat untuk mengedepankan verifikasi fakta sebelum mengeneralisasi.
“Jika ada perilaku menyimpang seperti kekerasan atau intimidasi, maka yang harus disorot adalah individu pelakunya, bukan institusinya,” tegasnya.
Tak hanya meminta publik bersikap adil, Agus juga mengapresiasi aparat penegak hukum atas tindakan cepat terhadap pelanggar.
Namun, ia menekankan penindakan harus berimbang, tanpa pandang bulu, mengikuti aturan.
Seluruh ormas yang masih legal dan belum dibubarkan berhak menjalankan aktivitas sosial selama berdalam koridor hukum.
Ia pun mengimbau agar organisasi yang telah dibubarkan tidak diperkenankan beroperasi, dan masyarakat diminta bijak menyikapi penggunaan atribut ormas oleh pihak yang tidak sah.
Agus juga mendorong peningkatan regulasi dan pengawasan lewat revisi UU Ormas dan kebijakan daerah.
Ia berharap institusi terdaftar wajib mempertahankan reputasi positif melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan sosial yang nyata.
“Premanisme adalah ulah segelintir. Sebagai warga, kita harus hindari mengaitkan itu dengan seluruh ormas yang sah,” pungkas Agus.