Samarinda, infosatu.co – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kalimantan Timur (ESDM Kaltim) Munawwar menyatakan bahwa upaya peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) perlu melibatkan banyak pihak. Mereka di antaranya, pelaku usaha, akademisi, dan pelaku UMKM.
“Ini sebagai bentuk awal untuk memulai bagaimana bisa kita suarakan. Setelah itu, baru kita jalan dengan sinergi semua pihak,” ungkapnya usai Sosialisasi Peraturan Gubernur Kaltim tentang Program Energi Baru Terbarukan di Selyca Mulia Hotel Samarinda, Kamis (5/10/2023).
Menurut Munawwar, perkembangan penggunaan EBT di Kaltim masih tergolong lambat. Saat ini, hanya mencapai sekitar 10,5 persen dari total energi yang ditargetkan. Sedangkan targetnya mencapai 12,3 persen pada tahun 2025.
Maka, untuk mencapai target tersebut perlu adanya sinergi antara berbagai pihak dan peningkatan upaya sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku.
“Di dalam RUED (Rencana Umum Energi Daerah Provinsi) kita, bauran energi masih lambat. Kalau kita ingin tahun 2025 mencapai 12,3 persen, artinya bagaimana bauran ini bisa ditingkatkan sesuai perda yang ada,” tuturnya.
Munawwar juga menyoroti kebutuhan akurasi data tentang perkembangan EBT dari berbagai sektor termasuk energi dan limbah. Sebab, diakuinya banyak pelaku usaha yang sudah menjalankan penggunaan EBT, namun data yang jelas belum tersedia.
“Sebetulnya banyak pelaku usaha itu sudah menjalankan EBT, seperti yang dipaparkan hari ini. Hanya kita belum mendapatkan data berapa yang sudah mereka lakukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pengaplikasian energi terbarukan memerlukan investasi besar, teknologi canggih, dan waktu. Meskipun tantangannya besar, Munawwar menegaskan pentingnya meningkatkan penggunaan EBT untuk mengurangi ketergantungan Kaltim pada sektor migas dan batu bara.
Selama sosialisasi ini, Munawwar juga menekankan pentingnya sinergi antara semua pemangku kepentingan termasuk masyarakat. Tujuannya, mencapai target dan tujuan energi baru terbarukan di Kaltim.
Ia berharap upaya ini mampu memenuhi target bauran dan pemanfaatan EBT secara lebih luas pada tahun 2025.
Munawwar juga mengingatkan bahwa penggunaan EBT merupakan langkah penting menuju transisi energi yang lebih berkelanjutan. Juga akan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak di Kaltim.
“Harapannya nanti semua bisa memanfaatkan energi terbarukan. Seperti tadi, target pencapaian bauran EBT pada tahun 2025 dapat terealisasi,” pungkasnya.